Pandangan hidup
Setiap manusia memiliki
pandangan hidup. Secara umum pandangan hidup sama artinya dengan cita-cita,
namun beberapa orang menyebut pandangan hidup sebagai prinsip hidup. Cita-cita
disebut sebagai pandangan hidup sebab cita-cita itulah yang menggambarkan
pandangan hidup seseorang itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia
adalah konsep yang dimiliki seseorang yang bermaksud menanggapi dan menerangkan
segala masalah di dunia. Pandangan hidup memberikan manfaat yang besar bagi
kehidupan manusia, oleh sebab itu pandangan hidup disebut sebagai sebuah landasan
yang bertujuan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani.
Pendapat lain mengenai pandangan hidup, Koentjaraningrat
memandang bahwa pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat yang dipilih secara selektif oleh manusia di dalam masyarakat. Setiap
manusia pasti memiliki pandangan hidup sendiri yang berbeda dengan manusia
lainnya.
Berdasarkan beberapa pandangan para ahli mengenai
pandangan hidup dapat diartikan sebagai suatu pendapat atau ketetapan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup yang merupakan hasil
pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya.
Macam- macam Pandangan Hidup
Berdasarkan
sumbernya, pandangan hidup dibagi menjadi 3 macam, diantaranya sebagai berikut
:
1) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan
hidup yang mutlak kebenarannya;
2) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan
dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut;
3) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya.
Pandangan Hidup Muslim
Pandangan hidup bagi umat muslim
pertama kali dicanangkan oleh Nabi di Makkah melalui penyampaian wahyu Allah
dengan cara-cara yang khas disetiap wahyu yang diterimanya. Wahyu yang diterima
nabi disini berupa ayat-ayat Al Quran, kemudian wahyu itu beliau jelaskan dan
sebarluarskan kepada umat islam. Malalui penyebaran tersebut maka terbentuklah
pandangan hidup oleh jaringan berpikir (mental network) yang berupa keseluruhan
yang saling berhubungan.
Ideologi
Secara etomologi kata ideologi berasal dari bahasa Yunani
yaitu Edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu
pengetahuan. Sedangkan secara terminologi ideologi adalah sekumpulan ide,
gagasan, konsep, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis.
Dalam arti luas, ideologi dijadikan sebagia pedoman
normatif yang dipakai olehkelompok sebagai nilai dasar, dasar cita-cita dan
keyakinan yang dijunjung tinggi. Menurut Ramlan Subakti, beliau membagi istilah
ideologi menjadi dua pengertian, yaitu :
1) Ideologi secara fungsional, yaitu sekumpulan
gagasan atau konsep tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara
yang dianggap paling baik.
2) Ideologi secara struktural, yaitu suatu sistem
pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan
tindakan yang diambil oleh penguasa.
Berdasarkan penggambaran tersebut dapat
dikatakan bahwa Ideologi itu merupakan hasil reflesi manusia berkat
kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat
suatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarakat. Ideologi tidak
hanya mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga
membentuk masyarakat menuju cita-citanya.
Cita-cita
Kata cita-cita telah melekat pada otak kita. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan
yang selalu lekat dalam pikiran manusia. cita-cita sering disebut sebagai suatu
impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita
itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah
mimpi belaka. Seseorang yang menganggap cita-cita sebagai tujuan hidupnya maka
cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus
melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini
sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri, namun bagi yang
menganggap cita-cita hanyalah mimpi belaka yang tiada artinya maka tidak ada api
yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju.
Ada tiga faktor yang memperngaruhi seseorang dalam
menggapai cita-citanya, yaitu :
1) Faktor manusia;
2) Faktor Kondisi; dan
3) Faktor tinggi cita-cita.
Contoh
:
Syifa
dan Haikal adalah teman akrab yang pandai bermain bulu tangkis di kelasnya.
Keduanya bercita-cita ingin menjadi pemain bulu tangkis yang handal. Namun dari
usaha yang dilakukan syifa lebih keras dibandingkan haikal dalam pencapaian
cita-cita menjadi pemain bulu tangkis yang handal. Syifa selalu berlatih pagi
dan sore setiap 3x seminggu. Sedangkan haikal hanya berlatih pagi dan sore
sekali seminggu. Sehingga syifa lebih handal dibandingkan Haikal. Faktor
penghambat yang dialami haikal adalah faktor tingginya cita-cita haikal yang
hanya melakukan sedikit usaha.
Kebajikan
Kebajikan adalah nilai luhur dari kehidupan sedangkan
dosa bagaikan titik hitam yang merusakkan pandangan. Namun kadangkala
disebabkan nafsu, iman menjadi buta sehingga seseorang itu cinta kepada dosa
dan menganggap bahwa segala sesuatu itu adalah wajar belaka.
Kebajikan atau kebaikan adalah perbuatan yang
mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan
yang sesuai dengan norma agama dan etika. Makna dari kebajikan bisa menimbulkan
hal yang positif bagi kita. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa
baik, bertingkah laku baik, ramah pada siapapun, dan berpakaian yang sopan
agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Contohnya yaitu baik buruk
kebajikan dan ketidakbijakkan menimbulkan daya kreatifitas seniman.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku seseorang
1) Genetika;
2) Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan
seseorang terhadap perilaku tertentu;
3) Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial;
4) Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan
seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.
Usaha atau Perjuangan
Usaha atau perjuangan ialah suatu kerja keras yang
dilakukan seseorang dalam mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja
keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan
untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha atau perjuangan, manusia
tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus
kerja keras. Kerja keras itu dapat dilakuan dengan otak / ilmu maupun dengan
tenaga/ jasmani, atau kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras
dengan otak/ilmunya dari pada dengan jasmaninya. Sebaliknya para buruh, petani
lebih banyak menggunakan jasmani dari pada otaknya. Para tukang dan para ahli
lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani dari pada salah satunya.
Dalam ayat Al Quran juga disebutkan mengenai pembahasan usaha dan perjuangan :
“Bekerjalah
kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan
kamu akan mati besok”.
Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan adalah suatu sifat yang ditunjukkan
oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah
mencapai kebenaran. Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan
hidup manusia adalah sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap suatu
hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup mereka. Keyakinan atau
Kepercayaan itu sendiri berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Sebuah akal
yang berfikir tentang pedoman yang di anut merupakan pemberian Allah yang
kemudian di implementasikan di kehidupan nyata.
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran
filsafat, diantaranya sebagai berikut :
1) Aliran Intelektualisme, yaitu aliran yang
didasarkan pada logika dan akal. Manusia menggunakan akalnya untuk berfikir;
2) Aliran naturalisme, yaitu aliran yang mengkaji
bahwa hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan ghaib yang merupakan
kekuatan tertinggi; dan,
3) Aliran
gabungan, yaitu aliran yang didasarkan pada kekuatan ghaib dan juga akal atau
logika.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
1) Mengenal, yaitu langkah sebelum seseorang
meyakini sesuatu pastilah ia harus mengenal apa yang ia lihat tersebut.
Mengenal merupakan langkah awal dari berpandangan hidup yang baik dikarenakan
dengan mengenal, kita pun akan dapat membedakan suatu hal yang baik dan buruk
menurut cara pandang kita sehingga kita tidak akan mengambil langkah yang
salah.
2) Mengerti, Tidak cukup hanya dengan mengenal,
kita harus mengerti tentang apa yang sedang kita hadapi. Mengerti sebagai
langkah lanjut dari mengenal. Mengenal di ibaratkan hanya sebagai lapisan luar
sedangkan jika kita ingin mengetahui lapisan dalamnya, kita harus mengerti.
3) Menghayati, Setelah kita mengenal dan mengerti
suatu hal tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menghayati. Dengan
menghayati kita dapat lebih jauh mengerti.
4) Meyakini, Langkah selanjutnya adalah
meyakini.Meyakini dapat kita lakukan dengan memperdalam rasa mengenal,
mengerti, serta menghayati. Dengan meyakini kita dapat dengan kuat berpegang
teguh pada cara pandang yang kita yakini.
5) Mengabdi, Langkah terakhir untuk berpandangan
hidup yang baik adalah dengan mengabdi. Mengabdi merupakan suatu usaha untuk
menyerahkan segenap keyakinan kita untuk suatu hal yang kita yakini. Dengan
mengabdi menjadikan kita lebih dekat atau bahkan menjadi satu dengan hal yang
kita yakini tersebut.
SUMBER :
- http://penulisinspirasi.blogspot.com/2013/05/arti-pandangan-hidup.html?m=1
0 komentar:
Posting Komentar