MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

| Minggu, 19 Januari 2014


 

Pandangan hidup

      Setiap manusia memiliki pandangan hidup. Secara umum pandangan hidup sama artinya dengan cita-cita, namun beberapa orang menyebut pandangan hidup sebagai prinsip hidup. Cita-cita disebut sebagai pandangan hidup sebab cita-cita itulah yang menggambarkan pandangan hidup seseorang itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia adalah konsep yang dimiliki seseorang yang bermaksud menanggapi dan menerangkan segala masalah di dunia. Pandangan hidup memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, oleh sebab itu pandangan hidup disebut sebagai sebuah landasan yang bertujuan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani.
      Pendapat lain mengenai pandangan hidup, Koentjaraningrat memandang bahwa pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh manusia di dalam masyarakat. Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup sendiri yang berbeda dengan manusia lainnya.
Berdasarkan beberapa pandangan para ahli mengenai pandangan hidup dapat diartikan sebagai suatu pendapat atau ketetapan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup yang merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Macam- macam Pandangan Hidup

      Berdasarkan sumbernya, pandangan hidup dibagi menjadi 3 macam, diantaranya sebagai berikut :
  1)    Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak       kebenarannya;
  2) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan       norma yang terdapat pada negara tersebut; 
  3) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan Hidup Muslim

     Pandangan hidup bagi umat muslim pertama kali dicanangkan oleh Nabi di Makkah melalui penyampaian wahyu Allah dengan cara-cara yang khas disetiap wahyu yang diterimanya. Wahyu yang diterima nabi disini berupa ayat-ayat Al Quran, kemudian wahyu itu beliau jelaskan dan sebarluarskan kepada umat islam. Malalui penyebaran tersebut maka terbentuklah pandangan hidup oleh jaringan berpikir (mental network) yang berupa keseluruhan yang saling berhubungan.

Ideologi

Secara etomologi kata ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Sedangkan secara terminologi ideologi adalah sekumpulan ide, gagasan, konsep, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis.
Dalam arti luas, ideologi dijadikan sebagia pedoman normatif yang dipakai olehkelompok sebagai nilai dasar, dasar cita-cita dan keyakinan yang dijunjung tinggi. Menurut Ramlan Subakti, beliau membagi istilah ideologi menjadi dua pengertian, yaitu :
  1)  Ideologi secara fungsional, yaitu sekumpulan gagasan atau konsep tentang kebaikan   bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik.
  2) Ideologi secara struktural, yaitu suatu sistem pembenaran seperti gagasan dan       formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.

Berdasarkan penggambaran tersebut dapat dikatakan bahwa Ideologi itu merupakan hasil reflesi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat suatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarakat. Ideologi tidak hanya mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.

Cita-cita

Kata cita-cita telah melekat pada otak kita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu lekat dalam pikiran manusia. cita-cita sering disebut sebagai suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Seseorang yang menganggap cita-cita sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri, namun bagi yang menganggap cita-cita hanyalah mimpi belaka yang tiada artinya maka tidak ada api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju.
Ada tiga faktor yang memperngaruhi seseorang dalam menggapai cita-citanya, yaitu :
  1)  Faktor manusia;
  2) Faktor Kondisi; dan
  3) Faktor tinggi cita-cita.
Contoh :
Syifa dan Haikal adalah teman akrab yang pandai bermain bulu tangkis di kelasnya. Keduanya bercita-cita ingin menjadi pemain bulu tangkis yang handal. Namun dari usaha yang dilakukan syifa lebih keras dibandingkan haikal dalam pencapaian cita-cita menjadi pemain bulu tangkis yang handal. Syifa selalu berlatih pagi dan sore setiap 3x seminggu. Sedangkan haikal hanya berlatih pagi dan sore sekali seminggu. Sehingga syifa lebih handal dibandingkan Haikal. Faktor penghambat yang dialami haikal adalah faktor tingginya cita-cita haikal yang hanya melakukan sedikit usaha.

Kebajikan

Kebajikan adalah nilai luhur dari kehidupan sedangkan dosa bagaikan titik hitam yang merusakkan pandangan. Namun kadangkala disebabkan nafsu, iman menjadi buta sehingga seseorang itu cinta kepada dosa dan menganggap bahwa segala sesuatu itu adalah wajar belaka.
Kebajikan atau kebaikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Makna dari kebajikan bisa menimbulkan hal yang positif bagi kita. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah pada siapapun, dan berpakaian yang sopan agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Contohnya yaitu baik buruk kebajikan dan ketidakbijakkan menimbulkan daya kreatifitas seniman.

Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku seseorang
  1)  Genetika;
  2) Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku           tertentu;
  3) Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial;
  4) Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.

Usaha atau Perjuangan

Usaha atau perjuangan ialah suatu kerja keras yang dilakukan seseorang dalam mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha atau perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja keras. Kerja keras itu dapat dilakuan dengan otak / ilmu maupun dengan tenaga/ jasmani, atau kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya dari pada dengan jasmaninya. Sebaliknya para buruh, petani lebih banyak menggunakan jasmani dari pada otaknya. Para tukang dan para ahli lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani dari pada salah satunya. Dalam ayat Al Quran juga disebutkan mengenai pembahasan usaha dan perjuangan :
“Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”. 

Keyakinan atau Kepercayaan

      Keyakinan adalah suatu sifat yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup manusia adalah sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup mereka. Keyakinan atau Kepercayaan itu sendiri berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Sebuah akal yang berfikir tentang pedoman yang di anut merupakan pemberian Allah yang kemudian di implementasikan di kehidupan nyata.
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, diantaranya sebagai berikut :
  1)   Aliran Intelektualisme, yaitu aliran yang didasarkan pada logika dan akal. Manusia     menggunakan akalnya untuk berfikir;
  2) Aliran naturalisme, yaitu aliran yang mengkaji bahwa hidup manusia itu             dihubungkan dengan kekuatan ghaib yang merupakan kekuatan tertinggi; dan,
  3) Aliran gabungan, yaitu aliran yang didasarkan pada kekuatan ghaib dan juga akal     atau logika.

Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik

  1)  Mengenal, yaitu langkah sebelum seseorang meyakini sesuatu pastilah ia harus  mengenal apa yang ia lihat tersebut. Mengenal merupakan langkah awal dari  berpandangan hidup yang baik dikarenakan dengan mengenal, kita pun akan dapat  membedakan suatu hal yang baik dan buruk menurut cara pandang kita sehingga  kita tidak akan mengambil langkah yang salah.
  2)  Mengerti, Tidak cukup hanya dengan mengenal, kita harus mengerti tentang apa     yang sedang kita hadapi. Mengerti sebagai langkah lanjut dari mengenal. Mengenal   di ibaratkan hanya sebagai lapisan luar sedangkan jika kita ingin mengetahui lapisan   dalamnya, kita harus mengerti.
  3)  Menghayati, Setelah kita mengenal dan mengerti suatu hal tersebut, maka         langkah   selanjutnya adalah menghayati. Dengan menghayati kita dapat lebih jauh   mengerti.
  4)  Meyakini, Langkah selanjutnya adalah meyakini.Meyakini dapat kita lakukan dengan   memperdalam rasa mengenal, mengerti, serta menghayati. Dengan meyakini kita     dapat dengan kuat berpegang teguh pada cara pandang yang kita yakini.
  5)  Mengabdi, Langkah terakhir untuk berpandangan hidup yang baik adalah dengan     mengabdi. Mengabdi merupakan suatu usaha untuk menyerahkan segenap keyakinan   kita untuk suatu hal yang kita yakini. Dengan mengabdi menjadikan kita lebih       dekat atau bahkan menjadi satu dengan hal yang kita yakini tersebut.



SUMBER :

- http://penulisinspirasi.blogspot.com/2013/05/arti-pandangan-hidup.html?m=1




0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲