Newest Post

Kekuasaan

| Jumat, 30 Oktober 2015
Baca selengkapnya »



          Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
 
Pengertian kekuasaan secara umum adalah ‘’kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai kekuasaan’’ (Harold D. Laswell, 1984:9). Sejalan dengan itu, dinyatakan Robert A. Dahl (1978:29) bahwa ‘’kekuasaan merujuk pada adanya kemampuan untuk mempengaruhi dari seseorang kepada orang lain, atau dari satu pihak kepada pihak lain’’.Contohnya Presiden, ia membuat UU (subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada UU (objek dari kekuasaan).
         Konsepsi mengenai sumber kekuasaan yang telah diterima secara luas adalah dikotomi antara “position power” (kekuasaan karena kedudukan) dan “personal power” (kekuasaan pribadi). Menurut konsep tersebut, kekuasaan sebagian diperoleh dari peluang yang melekat pada posisi seseorang dalam organisasi dan sebagian lagi disebabkan oleh atribut-atribut pemimpin tersebut serta dari hubungan pemimpin – pengikut.
        Termasuk dalam position power adalah kewenangan formal, kontrol terhadap sumber daya dan imbalan, kontrol terhadap hukuman, kontrol terhadap informasi, kontrol ekologis. Sedangkan personal power berasal dari keahlian dalam tugas, persahabatan, kesetiaan, kemampuan persuasif dan karismatik dari seorang pemimpin (Gary Yukl,1996:167-175). Dengan bahasa yang sedikit berbeda, Kartini Kartono (1994:140) mengungkapkan bahwa sumber kekuasaan seorang pemimpin dapat berasal dari
1. Kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain;
2.Sifat dan sikapnya yang unggul, sehingga mempunyai kewibawaan terhadap pengikutnya;
3.  Memiliki informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang luas;
4.Memiliki kemahiran human relation yang baik, kepandaian bergaul dan berkomunikasi.
       
       Kekuasaan merupakan kondisi dinamis yang dapat berubah sesuai perubahan kondisi dan tindakan-tindakan individu atau kelompok. Ada dua teori yang dapat menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh, dipertahankan atau hilang dalam organisasi. Teori tersebut adalah

Social Exchange Theory
menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh dan hilang selagi proses mempengaruhi yang timbal balik terjadi selama beberapa waktu antara pemimpin dan pengikut. Fokus dari teori ini mengenai expert power dan kewenangan.

Strategic Contingencies Theory
menjelaskan bahwa kekuasaan dari suatu subunit organisasi tergantung pada faktor keahlian dalam menangani masalah penting, sentralisasi unit kerja dalam arus kerja, dan tingkat keahlian dari subunit tersebut.

Sumber-sumber Kekuasaan
              Ada lima bentuk kekuasaan menurut French and Raven (1960). Diantaranya Coersive Power, Insentive Power, Legitimate Power, Expert Power dan Referent Power.

Coersive Power
suatu kekuatan untuk memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang mungkin melawan kehendak mereka. Dari sisi si pemegang kekuasaan (A), ia mempunyai kekuasaan untuk memaksa orang lain agar mereka merasa takut. Pemaksaan juga merupakan kekuatan utama semua pemerintah.
     
Insentive Power
pematuhan yang dicapai berdasarkan kemampuan untuk membagikan imbalan yang dipandang oleh (sebut saja “Mawar”) sebagai sesuatu yang berharga. Dalam konteks organisasi, insentive dapat berupa gaji, kenaikan pangkat, rekan yang ramah, informasi yang penting, daerah kerja yang disukai dan penilaian hasil kerja. Kekuasaan yang demikian kemampuan memberi kepada orang lain apa yang mereka inginkan, dan karenanya meminta mereka untuk melakukan hal-hal untuk orang tersebut dalam pertukaran.
 
Legitimate Power
suatu kekuasaan sah/resmi yang diterima oleh seseorang sebagai hasil dari pelimpahan wewenang dalam suatu organisasi. Kekuasaan yang sah adalah sesuatu yang diinvestasikan dalam sebuah peran. Legitimasi mungkin berasal dari kekuatan yang lebih tinggi, sering dikaitkan dengan kekuatan pemaksa. Legitimate Power mempunyai pengaruh yang cepat. Bentuk kekuasaan ini juga sering disebut sebagai posisi otoritas karena dapat mencakup kekuasaan paksaan dan imbalan
     
 Expert Power
suatu kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan pada suatu keahlian atau keterampilan lebih. Kekuatan Expert adalah bentuk yang sangat umum kekuasaan dan merupakan dasar untuk proporsi yang sangat besar kolaborasi manusia, termasuk sebagian besar perusahaan di mana prinsip spesialisasi memungkinkan perusahaan-perusahaan besar dan kompleks yang harus dilakukan.

Referent Power
suatu bentuk kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan oleh rujukan atau pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan seseorang. Kekuasaan ini didasarkan oleh kekaguman, mirip dengan kharisma. Jika seseorang mengidolakan seseorang karena kagum, maka seseorang yang menggagumi tersebut juga ikut terpengaruh oleh kekuasaan idolanya. Ini adalah kekuatan karisma dan ketenaran dan dikerahkan oleh semua figur masyarakat serta para pemimpin sosial yang lebih lokal. Mereka yang memiliki kekuasaan rujukan juga dapat menggunakannya untuk pemaksaan.

Sumber :
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Suatu Manajemen: Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winardi. 1990. Kepemimpinan dalam Manajemen. Bandung: Rineka Cipta.

Kekuasaan

Posted by : Maharanisme
Date :Jumat, 30 Oktober 2015
With 0komentar

Mempengaruhi Perilaku_2

| Sabtu, 17 Oktober 2015
Baca selengkapnya »

Sebenarnya dalam mempengaruhi pikiran orang lain tidaklah sulit dan tidaklah mudah, karena sebagian orang mungkin mudah kita pengaruhi namun sebagian lainnya sangat sulit juga untuk di pengaruhi. Kenapa sulit untuk mempengaruhinya? Karena kita tidak tahu atau belum tahu cara bagaimana untuk meyakinkan mereka agar bisa memiliki kesamaan dengan apa yang kita pikirkan.

Dalam hal ini ada beberapa keterangan dalam mempengeruhi pikiran orang lain
Logical Argument (Logos), Pendekatan berdasarkan logical argument merupakan penyampaian ajakan menggunakan argumentasi sebuah data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung oleh komponen data.

Psychological Atau Emotional Argument (Pathos), Pendekatan berdasarkan Psychological Atau Emotional Argument merupakan penyampaian pendekatan ajakan menggunakan efek emosi positif dan negatif. Misalnya saja dalam iklan yang menyenangkan, lucu dan maupun yang membuat kita berempati itu termasuk dalam menggunakan pendekatan Psychological Argument yang bersifat positif. Sedangkan iklan yang biasanya membuat kita muak, marah,  menjenuhkan,  itu termasuk pendekatan Psychological  Argument dengan efek emosi yang negatif.

Argument Based On Credibility (Ethos),Teknik pendekatan seperti ini biasanya merupakan ajakan atau arahan yang akan diikuti oleh komunikate atau audiens, karena komukiator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidang tersebut.  Seperti contoh saat kita berobat dan menuruti medis dari dokter, menuruti kemauan seorang pesulap, atau mematuhi perintah dari dosen untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Mengapa demikian karena hal ini semata-mata karena anda mempercayai kepakaran seseorang dala bidangnya.

Model –model berperilaku dan peranannya dalam psikologi manajemen

1. Model Howard-Sheth
Horward-Sheth membuat model perilaku konsumen sebagai Variabel yang mendorongMerek(a) Kualitas(b) Harga(c) Kekhususan(d) Service(e) KeterlibatanSosial(a) Keluarga(b) referent group(c) Kelas social Mencarik kejelasan yg mendorong Perhatian menurut  pandangan Pentingnya membeli Kebudayaan Kelas social Kepribadian Pengaruh organisasi & masyarakat Tekanan waktu Status keuangan Keyakinan Motif Pemahaman Merek Tujuan Sikap Kepuasan  Membeli Tujuan Sikap Pemahaman merek .

2. Model Engel, Kollat dan Blackwell
Model ini menggambarkan dengan jelas bagaimana seseorang melakukan pembelian, mulai timbulnya kebutuhan sampai akhir pembelian yaitu penilaian setelah pembelian. Model ini didasarkan pada proses pengambilan keputusan konsumen.
Tahap dasar dari proses pembelian menurut model ini adalah: (1) motivasi, (2) pengamatan, (3) proses belajar. Kemudian diteruskan dengan pengaruh dari kepribadian, sikap dan perubahan sikap bekerja bersama pengaruh aspek sosial dan kebudayaan setelah itu samapailah pada tahap proses pengambilakan keputusan konsumen.
Enggel, Kollat dan Black Well mengatakan bahwa mempelajari perilaku konsumen adalah hampir sama dengan mempelajari perilaku manusia.

3. Model Nicosia
Anggapan dari model ini adalah bahwa konsumen belum mempunyai perjalanan langsung tentang produk tertentu atau merek tertentu.
Bidang satu merupakan aliran misi dari perusahaan (periklanan produk) yang diterima dan dicerna oleh konsumen. Kegiatan bidang satu meliputi dua sub bidang yaitu; (1) meliputi atribut-atribut perusahaan dan produknya, karakteristik media, sasaran yang dituju dan lain-lain. (2) faktor-faktor lingkungan, karakteristik kepribadian, dan faktor kesadaran yang mempengaruhi penerimaan misi tersebut.

Bidang dua adalah aliran pencarian data yang meliputi percaarian data internal dan eksternal. Perncarian data internal berhubungan dengan pengenalan konsumen terhadap produk atau merek. Pencarian eksternal berhubungan dengan informasi-informasi yang didapat dari lingkungan baik perusahaan, keluarga maupun keleompok kerja.
Bidang tiga merupakan  paham yang mungkin terjadi dari motivasi menjadi kegiatan untuk membeli. Jika pembelian terjadi, bidang em pat adalah kegiatan konsumen untuk menyimpan dan mempergunakan produk tersebut.

4. Model Andarieasen
Model Andarieasen dibangun dari konsepsi-konseosi tentang formasi sikap dan perubahannya dalam psikologi sosial. Kunci perubahan sikap ditetntukan oleh berbagai macam jenis informasi. Model ini menjelaskan seluruh proses dari rangsangan-rangsangan sampai dengan hasilnya yang berupa perilaku, semua itu terkandung dalam siklus pemrosesan informasi yg terdiri empat tahap yaitu: input berupa rangsangan (stimuli), pengamatan (perception) dan penyaringan, perubahan-perubahan sifat, serta macam hasil yang mungkin terjadi

Titik pusat model Andarieasen adalah pada formasi sikap dan perubahan sikap. Perubahan cara pengamatan konsumen terhadap produk perusahaan dapat dilakukan dengan mempengaruhi sikap melalui jaringan produk dan komunikasi perusahaan.

Sumber :

Sarwono, Sarlito W. 2005. Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan). Balai Pustaka, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003.pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Mempengaruhi Perilaku_2

Posted by : Maharanisme
Date :Sabtu, 17 Oktober 2015
With 0komentar

Mempengaruhi Perilaku_1

|
Baca selengkapnya »

            Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Definisi menurut para ahli :

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849) , Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”

Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa  pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.

Wiryanto, Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi

M. Suyanto (Amikom Yogyakarta) Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu

Norman Barry, Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya

Sosiologi Pedesaan, Pengaruh merupakan kekuasaan yang mengakibatkan perubahan perilaku orang lain atau kelompok lain

Albert R. Roberts & Gilbert, Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.

            Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam  sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.

Kunci-Kunci Perubahan Perilaku

            Secara definisi, masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi dan memiliki komponen perubahan yang dapat mengikat satu individu dengan individu lain dengan perilakunya. Sedangkan perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari satu individu kepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari adannya daya intelektual dan perbuatan.

            Sehingga dapat dikatakan bahwa kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat. Maka, persoalan kemiskinan bisa berubah jika terjadi perubahan perilaku di dalam masyarakat.

            Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga titik darah penghabisan. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.

Sumber :
Sarwono, Sarlito W. 2005. Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan). Balai Pustaka, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003.pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Mempengaruhi Perilaku_1

Posted by : Maharanisme
Date :
With 0komentar

Komunikasi Dalam Psikologi Manajemen

| Minggu, 04 Oktober 2015
Baca selengkapnya »


Manajemen sebagai sebuah proses pengaturan yang memiliki berbagai elemen sumber daya yang kompleks, terutama sumber daya manusia yang memiliki akal pikiran serta emosi yang dapat berubah sewaktu – waktu sehingga diperlukan suatu bidang ilmu yang mengerti tentang hal ini untuk mengatasi problematika yang sewaktu – waktu dapat muncul yang dapat mengganggu kinerja dari bagian manajemen bahkan dapat mengganggu produktivitas kinerja organisasi sehingga target dan tujuan tidak dapat tercapai dengan baik.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur sumber daya  yang ada untuk memenuhi kebutuhan.

Setiap manajer pada tingkat yang berbeda berurusan dengan hal-hal yang berbeda pula. Salah satu cara yang menggambarkan perbedaan itu adalah dengan mengelompokkan para manajer sebagai berikut :
· Kelompok Eksekutif, Mereka menangani persoalan-persoalan yang berkaitan dengan posisi perusahaan, kebutuhan pelanggan, dan masyarakat.
· Manajer Menengah, Tugas mereka adalah memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara efektif dan efisien. Setiap unit bekerja secara sinkron untuk mencapai tujuan perusahaan.
· Manajer Supervisi, para supervisor berurusan dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dengan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas melalui pengarahan dan balikan (feedback) yang efektif dan efisien.

Karena setiap manajemen memiliki fungsi dan titik berat masing-masing, ada kemungkinan terjadinya konflik. Misalnya, Manajer Menengah mungkin sekali mendesain suatu sistem atau prosedur baru yang berhasil baik bagi hampir semua karyawan. Contoh lain, para eksekutif mungkin memiliki rencana pemasaran jangka panjang yang menyebabkan para Manajer Menengah harus mengubah sistem operasi. Hal ini dapat menimbulkan pekerjaan dan perhatian ekstra dari para Manajer Menengah. Adakalanya para Manajer Menengah atau supervisor merasa bahwa keputusan yang diambil para eksekutif tidak masuk akal. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi dalam perusahaan akan mempengaruhi semua tingkat manajemen. Kemungkinan dapat terjadi konflik diantara tingkat manajemen. Namun, komunikasi yang terpelihara dengan baik diantara semua tingkat manajemen dalam suatu perusahaan akan dapat mencegah atau menanggulangi konflik yang terjadi.

Komunikasi sangat mempengaruhi proses dalam mengatur dan mengelola tujuan yang akan digapai oleh organisasi. Menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson, komunikasi adalah proses memahami dan berbagai makna.

Pendapat lain dari Donald Byker dan Loren J. Anderson, ia mengatakan bahwa komunikasi adalah berbagai informasi antara dua orang atau lebih.

Secara terminologi, komunikasi adalah proses mengirimkan informasi dan pemahaman dari satu anggota organisasi ke yang lain melalui penggunaan simbol.

Jadi dari berbagai definisi di atas, komunikasi adalah proses pengiriman dan pemahaman berbagai informasi antara dua orang atau lebih; antara orang dengan kelompok / organisasi; antara anggota kelompok dalam satu organisasi; antara anggota organisasi dengan anggota organisasi yang lain melalui penggunaan berbagai makna dan simbol untuk tercapainya tujuan dan target bersama.

Kata kunci dalam komunikasi adalah pesan itu. Dari pesan itulah sebuah proses komunikasi dimulai. Komunikasi terjadi karena ada pesan yang ingin atau harus disampaikan kepada pihak lain.

Hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung  dengan baik disebut dengan komponen komunikasi. Laswell mengemukakan pendapatnya tentang komponen-komponen komunikasi, diantaranya yaitu :
  ü  Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan      kepada pihak lain.
  ü Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu         pihak kepada pihak lain.
  ü Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada                      komunikan. dalam komunikasi antar – pribadi (tatap muka) saluran                  dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
  ü  Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan           dari pihak lain
  ü Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi            pesan   yang disampaikannya.
  ü  Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana                   komunikasi itu akan dijalankan (Protokol)

Dalam proses komunikasi dalam kehidupan organisasi, ada dua dimensi komunikasi, yaitu komunikasi internal dan eksternal

·        Komunikasi internal
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan. Proses komunikasi internal ini bisa berbentuk komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. komunikasi juga dapat dikatakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media massa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
            1.     Komunikasi vertikal, dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi – instruksi, petunjuk – petunjuk, informasi – informasi, dll kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan – laporan, saran – saran, pengaduan – pengaduan.

         2.     Komunikasi horizontal atau lateral, Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.

·        Komunikasi eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik:
     1.     Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.

          2.     Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.

Fungsi Komunikasi
Secara fungsional, komunikasi dilakukan demi ragam kepentingan atau tujuan, utamanya untuk:
1. Menyampaikan informasi (to inform).
2. Mendidik (to educate)
3. Mengibur (to entertaint)
4. Mempengaruhi (to influence).

Alur dan Komponen Komunikasi
Setiap komunikasi memiliki alur dan komponen sebagai berikut:
1. Komunikator/Sender – Pengirim pesan
2. Encoding - Proses penyusunan ide menjadi simbol/pesan
3. Message - Pesan
4. Media/Channel – Saluran
5. Decoding - Proses pemecahan/ penerjemahan simbol-simbol
6. Komunikan/Receiver – Penerima pesan
7. Feed Back - Umpan balik, respon.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      
Sumber :
indryawati.staff.gunadarma.ac.id 
Ramadhan, R. (2012, Desember). PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM SEBUAH ORGANISASI. Dipetik Oktober 30, 2013, dari http://resturamadhandream.blogspot.com/2012/12/pentingnya-komunikasi-dalam-sebuah.html



Komunikasi Dalam Psikologi Manajemen

Posted by : Maharanisme
Date :Minggu, 04 Oktober 2015
With 0komentar

Pengantar Psikologi Manajemen

| Jumat, 02 Oktober 2015
Baca selengkapnya »

Berbicara mengenai manajemen dalam organisasi, tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu organisasi dan apa itu manajemen. Dalam arti statis, organisasi merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung. Dengan gambaran yang jelas tentang hierarki daripada kedudukan, jabatan wewenang dan tangung jawab. Namun, dalam arti dinamis,  organisasi pandang sebagai suatu proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatau wadah tertentu umtuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan secara bersama pula.

Manajemen adalah ilmu dan seni. Kata manajemen berasal dari bahasa inggris manage yang artinya mengelola atau mengurus, mengendalikan, mengusahakan serta memimpin. Manajemen merupakan sebuah proses pencapaian suatu tujuan organisasi yang dilakukan oleh pihak yang satu dengan pihak lainnya dalam rangka melaksanakan fungsi- fungsi manajemen dengan mengembangkan sumber daya yang dimiliki organisasi tersebut.

Dalam hal ini, ada dua tokoh yang mengemukakan opini mengenai fungsi utama dalam proses manajemen, diantaranya :

Newman (Ibid, 11) :
ü  Perencanaan (Planning);
ü  Pengorganisasian (Organizing)
ü  Pengumpulan Sumber (Asembling Resources);
ü  Pengendalian Kerja (Supervising); dan
ü  Pengawasan (Controlling).

Namun, fungsi manajemen yang lebih dikenal dan biasa digunakan oleh organisasi-organisasi adalah fungsi manajemen yang di kemukakan oleh

George Tery (Ibid, 20) :
ü  Perencanaan (Planning)
ü  Pengorganisasian (Organization)
ü  Penggerakan pelaksanaan (Actuating)
ü  Pengawasan (Controlling)

Dari kedua opini tersebut, secara keseluruhan menempatkan perencanaan (Planning) pada urutan pertama, mengapa ? hal ini dikarenakan bahwa perencanaan adalah hal yang paling penting dalam fungsi manajemen.

Umumnya, dalam sebuah perusahaan jenis jenis manajmen dibagi menjadi 4 antara lain :

Proses yang menangani masalah-masalah yang ada dalam lingkup pegawai, karyawan, manajer, buruh hingga manaer serta tenaga kerja yang lain agar bisa menunjang kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditentukan. Umumnya, unit atau bagian yang menangani sumber daya manusia ialah departemen sumber daya manusia (human resource department/HRD).
Usaha pengelolaan secara maksimal penggunan semua faktor produksi yang ada baik itu tenaga kerja (SDM), mesin, peralatan, raw material (bahan mentah) dan faktor produksi yang lainnya dalam proses tranformasi untuk menjadi berbagai macam produk barang atau jasa.
Proses managemen yang meliputi kegiatan pengananalisa, perencanan, pelaksanaan serta pengawasan aktivitas pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan.
Manajemen keuangan merupakan upaya penyediaan uang dan mempergunakan dana tersebut untuk mendapatkan aset (aktiva). Mengelola semua kativis entitas bisnis (organisasi) dalam kerangkapenggunaan erta pengalokasian dana entitas bisnis (perusahaan) dengan efesien.

Penilaian adalah fungsi organik administrasi dan manajemen yang terakhir. Definisinya ialah “Proses pengukuran dan pembandingan dari hasil-hasil pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai”.

Penilaian sebagai salah satu fungsi manajemen yang berurusan dan berusaha untuk mempertanyakan efektifitas dan efesiensi pelaksanaan dari suatu rencana sekaligus mengukur se-objektif mungkin hasil-hasil pelaksanaan itu dengan ukuran-ukuran yang dapat diterima pihak-pihak yang mendukung maupun yang tidak mendukung sesuatu rencana.

Jadi, pembahasan mengenai psikologi menajemen dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai definisi manajemen yaitu serangkaian kegiatan yang merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendaya gunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Sumber :
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/pengertian-fungsi-tingkatan-manajemen.html
Ramadhan, R. (2012, Desember). PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM SEBUAH ORGANISASI. Dipetik Oktober 30, 2013, darihttp://resturamadhandream.blogspot.com/2012/12/pentingnya-komunikasi-dalam-sebuah.html




Pengantar Psikologi Manajemen

Posted by : Maharanisme
Date :Jumat, 02 Oktober 2015
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲