Newest Post

HUBUNGAN EKOLOGI DENGAN PSIKOLOGI

| Rabu, 28 Mei 2014
Baca selengkapnya »
Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hubungan makhluk hidup dengan habitatnya. Pada dasarnya makhluk hidup tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari yang lainnya. Maka dari itulah manusia disebut sebagai makhluk hidup yang saling bergantung pada makhluk lainnya atau pada habitatnya. Hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk lain atau dengan habitatnya disebut dengan interaksi yang dapat bersifat predasi, parasitisme, komensalisme dan mutualisme.

Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagian di dalamnya. Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Hal ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan yang ada di sekitarnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang artinya habitat dan logos yang berarti ilmu. Secara umum ilmu ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara organisme (makhluk hidup) dengan kondisi alam sekitarnya (lingkungan) dan yang lainnya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834–1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungan.

Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar tehadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di lingkungan sekitarnya.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik terdiri dari suhu, air, kelembapan, cahaya dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Para ahli ekologi mempelajari makhluk hidup dalam lingkungan alamiah nya, serta melakukan penelitian di laboratorium serta berbagai percobaan. Penelitian yang dilakukan dalam kerja lapangan adala mengumpulkan semua informasi yang ada mengenai suatu spesies tertentu, seperti jumlah populasi, jenis makanan, bentuk, ukuran dan perilakunya.

Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara umum psikologi diartikan  ilmu tentang jiwa. Beberapa para ahli mengemukakan pendapat tentang psikologi, diantaranya Muhibbin Syah (2001), mengatakan psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok terhadap hubungannya dengan lingkungan sekitar. Tingkah laku terbuka berupa psikomotor (duduk, berjalan, berbicara) sedangkan tingkah laku tertutup (berpikir, berkeyakinan, berperasaan). Ada pendapat lain yang dikemukakan oleh Dakir (1993), beliau menjelaskan bahwa ilmu psikologi membahas tentang tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

Pendapat lain tertera dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), menjelaskan psikologi adalah studi tentang perilaku manusia dan binatang, baik yang dapat dilihat maupun yang tak dapat dilihat secara langsung.

Dalam pembahasan ini bidang studi psikologi lingkungan lah yang berhubungan erat dengan ilmu ekologi. Heimstra dan Mc Farling mendefinisikan psikologi lingkungan adalah bidang studi yang memperhatikan dan mempelajari hubungan antar perilaku manusia dengan lingkungan fisik. Dan menurut tokoh lain yaitu Carter dan Craik mengatakan bahwa psikologi lingkungan adalah area psikologi yang melakukan konjungsi dan analisis tentang hubungan antara pengalaman dan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan ligkunganssiofisik. Sedangkan Emery dan Tryst melihat bahwa hubungan antara manusia dengan lingkungan terjadi ketergantungan satu sama lain. Hal ini hampir sama dengan pendapat Giffor, yaitu manusia mempengaruhi manusia, demikian pula sebaliknya.

Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa psikologi merupakan ilmu tentang tingkah laku. Pada hakekatnya tingkah laku manusia sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas.

Ilmu ekologi lambat laun semakin berkembang secara berangsur- angsur. perkembangan ini semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lainnya. Hubungan ini berguna untuk memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya dengan ekologi. Sesuatu persoalan harus dipandang dari sudut ilmu pengetahuan lainnya tidak hanya dalam ruang lingkup satu bidang ilmu pengetahuan saja. Untuk mengetahui hubungan antara organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu fisika, pertanian, kehutanan ilmu gizi, klimatologi dan lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Hal ini menandakan semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi.

Hubungan antara Ekologi dengan ilmu jiwa atau psikologi sangat berhubungan terutama pada bidang ilmu psikologi lingkungan. Psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pengaruh lingkungannya, baik lingkungan sosial, dan lingkungan alam. Jadi dapat ditarik kesimpulan hubungan antara ilmu ekologi dan ilmu psikologi lingkungan sudah sangat jelas. Hal ini dapat dilihat dimana psikologi lingkungan mempelajari perilaku manusia berdasarkan lingkungannya. Sebagai contoh ketika terjadi bencana alam seperti bencana banjir yang merusak ekosistem tentu saja ada perubahan perilaku manusia atau yang menjadi korban, bisa saja terjadi trauma akibat banjir yang terjadi.

Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat keterkaitan satu sama lain antara ekologi dan psikologi terutama bidang studi psikologi lingkungan sangat erat kaitannya. Perkembangan ilmu ekologi yang lambat laun semakin berkembang secara berangsur- angsur semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lainnya. Hubungan ini berguna untuk memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya dengan ekologi. Sesuatu persoalan harus dipandang dari sudut ilmu pengetahuan lainnya tidak hanya dalam ruang lingkup satu bidang ilmu pengetahuan saja. Untuk mengetahui hubungan antara organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu fisika, pertanian, kehutanan ilmu gizi, klimatologi dan lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Hal ini menandakan semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi.




http://kasriani.wordpress.com/2011/02/14/makalah-ekologi/



Next Prev
▲Top▲