PENYESUAIAN DIRI & PERTUMBUHAN

| Jumat, 10 April 2015

TULISAN 6 (KESEHATAN MENTAL)
NAMA           : MAHARANI
KELAS            : 2PA03
NPM               : 15513216



PENYESUAIAN DIRI
Penyesuaian diri (adjustment atau personal adjusment) adalah suatu proses dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan frustrasi yang dialaminya yang menyangkut mental dan tingkah laku, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal (Schneiders dalam Desmita, 2009:192).
Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery). (Haryanto, 2010)
     §      Penyesuain sebagai adaptasi (adaptation)
           Penyesuain diri sebagai adaptasi ini lebih mengarah dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis.            Misalnya, seseorang yang pindah tempat dari daerah dingin ke daerah panas harus beradaptasi        dengan iklim yang berlaku di daerah panas tersebut.
     §      Penyesuain diri sebagai bentuk konformitas (conformity)
           Penyesuaian diri disini mencakup konformitas terhadap suatu norma. Pemaknaan penyesuaian       diri seperti ini pun terlalu banyak membawa akibat lain yang menandakan seakan-akan                   individu mendapat tekanan kuat untuk selalu mapu menghindarkan diri dari penyimpangan           perilaku, baik secara moral, sosial, maupun emosional.
     §      Penyesuain diri sebagai usaha pengusahaan (mastery)
            Yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara               tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustrasitidakterjadi.

          (katuuk, 2014) Seseorang yang mampu menyesuaikan diri dengan baik (good adjusment), apabila memiliki respon-respon yang matang, efisien, memuaskan, menerima dan bereaksi sehat terhadapa lingkungan dan sehat jasmani rohani disebut dengan individu dengan pribadi ayng sehat.  Sedangkan orang yang sangat tidak efisien, gelisah, tidak matang emosional dan tidak pernah menangani tugas-tugas secara lengkap disebut sebagai orang yang neurotic.
Konsep penyesuaian yang sehat adalah mereka  yang berespon baik  yakni cocok dengan kodrat manusia, dalam hubungannya dengan orang lain, lingkungan  dan dengan tanggung jawabnya. Mereka yang sehat ini ditandai dengan adanya ciri khas dalam penyesuaian diri yang baik walau mereka terkadang memiliki kekurangan atau kelemahan, orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dapat bereaksi secara efektif terhadap situasi-situasi yang berbeda, dapat memecahkan konflik-konflik, frustasi-frustasi dan masalah-masalah tanpa menggunakan tingkah laku yang simtomatik. Karena itu, ia relatif bebas dari simtom-simtom, seperti kecemasan kronis, obsesi, atau gangguan-gangguan psikofisiologis (psikosomatik). Individu sehat dalam penyesuaian diri memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup, Penyesuaian sebagai penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki respons emosional yang tepat pada setiap situasi. Disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.
  


PERTUMBUHAN PERSONAL
Manusia mempunyai kapasitas jasmianiah dan rohaniah sebagai suatu kondisi yang menuju ke arah kesempurnaan. Menurut Crow dan Crow, kematanganatau pertumbuhan sejak pembuahan dan seterusnya merupakan gejala alamiah. Pertumbuhan merupakan suaut hasil dari faktor-faktor luar dari individu yang matang atau tumbuh yang biasa ditunjukkan sebagai suatu perkembangan. Jadi  pertumbuhan ialah sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.
Kepribadian yang ada pada setiap individu tidak didapatkan dengan mudah, akan tetapi melalui pertumbuhan yang sedikit demi sedikit di dapat melalui proses yang panjang dan dipengaruhi oleh banyak faktor utama yaang mempengaruhi pembentukan kepribadian. Dalam hal ini keluarga adalah faktor yang pasti akan mempengaruhi pertumbuhan kepribadiannya, karena dalam setiap keluarga pasti menerapkan aturan dalam keluarga. Proses ini juga berpengaruh pada lingkungan masyarakat dalam mematuhi norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat tersebut (spirit, 2011). Terjadinya perubahan pada seseorang atau individu secara tahap demi tahap karena  pengaruh baik pengalaman atau empire luar melalui panca indera yang menimbulkan pengalaman dalam mengenaikeadaan batin sendiri yang menimbulkan refleksion.
Ada beberapa faktor yang memperngaruhi pertumbuhna individu, yaitu : (Febri93, 2013)
      1.       Faktor biologis
      Semua manusia normala dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh (kepala, tangan,         kaki, hidung dan lainnya). Hal ini menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian         perilaku.
      2.     Faktor geografis
     Semakin baik lingkungan fisik yang dihuni oleh setiap individu maka semakin baik pula lah            kepribadian yang terbentuk dalam pribadi individu tersebut yang nanti nya terjadi lah                    hubungan yang baik antara individu. Begitu pula sebaiknya, semakin jelek lingkungan fisik nya      maka hubungan yang baik tersebut tidak akan terwujud.
     3.      Faktor kebudayaan
     Perbedaan kebudayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun,  buka berarti          semua individu yang ada dalam suatu masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga          memiliki kepribadian yang sama juga.
Penjelasan konsep tentang pertumbuhan personal Penekanan pertumbuhan, penyesuain diri dan pertumbuhan. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaanjasmaniah)yang herediter dalam bentuk proses aktif secaraberkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan. b.
Variasi pertumbuhan Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya. Kondisi-kondisi untuk bertumbuh, kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977).
Fenomenologi pertumbuhan, fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subyektif. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “Alam pengalaman setia orang berbeda dari alam pengalaman orang lain.” (Brouwer, 1983:14 Fenomenologi banyak mempengaruhi tulisan-tulisan Carl Rogers, yang boleh disebut sebagai-_Bapak Psikologi Humanistik. Carl Rogers menggarisbesarkan pandangan Humanisme sebagai berikut (kita pinjam dengan sedikit perubahan dari Coleman dan Hammen, 1974:33)

  
REFERENSI

Febri93. (2013, 3 30). Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan Personal. Dipetik 4 10, 2015, dari FEBRI93 wanna try to write: https://febri93.wordpress.com/2013/03/30/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan-personal/
Haryanto, S. (2010, 7 7). Pengertian Penyesuaian Diri. Dipetik 4 10, 2015, dari belajar psikologi.com: http://belajarpsikologi.com/pengertian-penyesuaian-diri/
katuuk, m. (2014, 6 23). Definisi Penyesuaian Diri-Konsep Penyesuaian Diri proses-proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri. Dipetik 4 10, 2015, dari Dunia Psikologi: http://more23dy.blogspot.com/2014/06/definisi-penyesuaian-diri-konsep.html
spirit, s. a. (2011, 3 14). Penyesuaian Diri, Pertumbuhan Personal dan Stres. Dipetik 04 10, 2015, dari Smile and Spirit: http://smileandsprit.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html
Kartini Kartono, 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta
Fatimah, N. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung : Pusaka Setia.


0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲