TULISAN
6 (KESEHATAN MENTAL)
NAMA : MAHARANI
KELAS :
2PA03
NPM : 15513216
Penyesuaian
diri (adjustment atau personal adjusment)
adalah suatu proses dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi
kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan
frustrasi yang dialaminya yang menyangkut mental dan tingkah laku, sehingga terwujud
tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa
yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal (Schneiders dalam Desmita, 2009:192).
Schneiders
berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut
pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri
sebagai usaha penguasaan (mastery). (Haryanto, 2010)
§ Penyesuain sebagai adaptasi (adaptation)
Penyesuain
diri sebagai adaptasi ini lebih mengarah dalam arti fisik, fisiologis, atau
biologis. Misalnya, seseorang yang pindah tempat dari daerah dingin ke daerah panas
harus beradaptasi dengan iklim yang berlaku di daerah panas tersebut.
§ Penyesuain diri sebagai bentuk konformitas
(conformity)
Penyesuaian diri
disini mencakup konformitas terhadap suatu norma.
Pemaknaan penyesuaian diri seperti ini pun terlalu banyak membawa akibat lain
yang menandakan seakan-akan individu mendapat tekanan kuat untuk selalu mapu
menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baik secara moral, sosial,
maupun emosional.
§ Penyesuain diri sebagai usaha pengusahaan (mastery)
Yaitu kemampuan
untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara tertentu
sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustrasitidakterjadi.
Konsep
penyesuaian yang sehat adalah mereka yang berespon baik yakni
cocok dengan kodrat manusia, dalam hubungannya dengan orang lain, lingkungan dan
dengan tanggung jawabnya. Mereka yang sehat ini ditandai dengan adanya
ciri khas dalam penyesuaian diri yang baik walau mereka terkadang memiliki
kekurangan atau kelemahan, orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dapat
bereaksi secara efektif terhadap situasi-situasi yang berbeda, dapat memecahkan
konflik-konflik, frustasi-frustasi dan masalah-masalah tanpa menggunakan tingkah
laku yang simtomatik. Karena itu, ia relatif bebas dari simtom-simtom, seperti
kecemasan kronis, obsesi, atau gangguan-gangguan psikofisiologis
(psikosomatik). Individu sehat dalam penyesuaian diri memiliki kemampuan
menghadapi realitas hidup, Penyesuaian sebagai penguasaan dan kematangan
emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki respons
emosional yang tepat pada setiap situasi. Disimpulkan bahwa penyesuaian adalah
usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada
lingkungannya.
Manusia
mempunyai kapasitas jasmianiah dan rohaniah sebagai suatu kondisi yang menuju
ke arah kesempurnaan. Menurut Crow dan
Crow, kematanganatau pertumbuhan sejak pembuahan dan seterusnya merupakan
gejala alamiah. Pertumbuhan merupakan suaut hasil dari faktor-faktor luar dari
individu yang matang atau tumbuh yang biasa ditunjukkan sebagai suatu
perkembangan. Jadi pertumbuhan ialah
sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.
Kepribadian
yang ada pada setiap individu tidak didapatkan dengan mudah, akan tetapi
melalui pertumbuhan yang sedikit demi sedikit di dapat melalui proses yang
panjang dan dipengaruhi oleh banyak faktor utama yaang mempengaruhi pembentukan
kepribadian. Dalam hal ini keluarga adalah faktor yang pasti akan mempengaruhi
pertumbuhan kepribadiannya, karena dalam setiap keluarga pasti menerapkan
aturan dalam keluarga. Proses ini juga berpengaruh pada lingkungan masyarakat
dalam mematuhi norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat tersebut (spirit,
2011) . Terjadinya perubahan
pada seseorang atau individu secara tahap demi tahap karena pengaruh baik pengalaman atau empire luar
melalui panca indera yang menimbulkan pengalaman dalam mengenaikeadaan batin
sendiri yang menimbulkan refleksion.
Ada
beberapa faktor yang memperngaruhi pertumbuhna individu, yaitu : (Febri93, 2013)
1.
Faktor biologis
Semua manusia
normala dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh (kepala, tangan, kaki,
hidung dan lainnya). Hal ini menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam
kepribadian perilaku.
2. Faktor geografis
Semakin
baik lingkungan fisik yang dihuni oleh setiap individu maka semakin baik pula
lah kepribadian yang terbentuk dalam pribadi individu tersebut yang nanti nya terjadi
lah hubungan yang baik antara individu. Begitu pula sebaiknya, semakin jelek
lingkungan fisik nya maka hubungan yang baik tersebut tidak akan terwujud.
3.
Faktor kebudayaan
Perbedaan
kebudayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, buka berarti semua individu yang ada dalam
suatu masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian
yang sama juga.
Penjelasan
konsep tentang pertumbuhan personal Penekanan
pertumbuhan, penyesuain diri dan pertumbuhan. Pertumbuhan adalah perubahan
secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik
(keadaan tubuh atau keadaanjasmaniah)yang herediter dalam bentuk proses aktif
secaraberkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Secara
umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner
(1957)bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di
mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses
diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari
penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin
nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan. b.
Variasi pertumbuhan Tidak
selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena
kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil
melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam
dirinya atau mungkin diluar dirinya. Kondisi-kondisi
untuk bertumbuh, kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau
konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek
perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi
tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa
terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe
tempramen (Surya, 1977).
Fenomenologi pertumbuhan, fenomenologi
memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsi dan
diinterpretasi secara subyektif. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya
sendiri. “Alam pengalaman setia orang berbeda dari alam pengalaman orang lain.”
(Brouwer, 1983:14 Fenomenologi banyak mempengaruhi tulisan-tulisan Carl Rogers,
yang boleh disebut sebagai-_Bapak Psikologi Humanistik. Carl Rogers
menggarisbesarkan pandangan Humanisme sebagai berikut (kita pinjam dengan
sedikit perubahan dari Coleman dan Hammen, 1974:33)
REFERENSI
Febri93.
(2013, 3 30). Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan Personal. Dipetik 4 10, 2015,
dari FEBRI93 wanna try to write: https://febri93.wordpress.com/2013/03/30/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan-personal/
Haryanto, S. (2010, 7 7). Pengertian
Penyesuaian Diri. Dipetik 4 10, 2015, dari belajar psikologi.com:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-penyesuaian-diri/
katuuk, m. (2014, 6 23). Definisi
Penyesuaian Diri-Konsep Penyesuaian Diri proses-proses dan faktor-faktor yang
mempengaruhi penyesuaian diri. Dipetik 4 10, 2015, dari Dunia Psikologi:
http://more23dy.blogspot.com/2014/06/definisi-penyesuaian-diri-konsep.html
spirit, s. a. (2011, 3 14). Penyesuaian
Diri, Pertumbuhan Personal dan Stres. Dipetik 04 10, 2015, dari Smile and
Spirit: http://smileandsprit.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html
Kartini
Kartono, 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta
Fatimah, N. (2006). Psikologi
perkembangan. Bandung : Pusaka Setia.
0 komentar:
Posting Komentar