MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

| Minggu, 19 Januari 2014

Manusia

Ada dua pandangan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia:
   a)   Manusia terdiri dari empat unsur      yang saling terkait, yaitu :
      - Jasad, badan kasar manusia yang
        nampak luarnya, dapat di raba         dan di foto, serta menempati         ruang dan waktu.
      - Hayat, mengandung unsur hidup,       yang di tandai dengan gerak.
      - Ruh, bimbingan dan pimpinan         Tuhan,   daya yang bekerja secara     spiritual dan memahami kebenaran     suatu kemampuan mencipta yang       bersifat konseptual yang menjadi       pusat  lahirnya kebudayaan.
      - Nafs, dalam pengertian diri atau       keakuan = kesadaran tentang diri       sendiri.
   b)   Manusia sebagai satu kepribadian       mengandung tiga unsur, yaitu :
    - Id merupakan satu-satunya           komponen kepribadian yang hadir       sejak lahir. Aspek kepribadian           sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani
  dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan
  bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di
  dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar. Ego
  bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan
  id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas
  beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk
  bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu
  dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan-ego pada akhirnya akan
  memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
  Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak
  terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan
  objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh
  proses primer id’s.
Superego adalah komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian.
  Superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar
  internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan
  masyarakat, kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk
  membuat penilaian. Ada dua bagian superego : Yang ideal ego mencakup
  aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang
  disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini
  menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi. Hati nurani mencakup
  informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat.
  Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman
  perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan
  dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak
  dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego
  atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir
  dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.

Hakekat Manusia

a)    Makhluk ciptaan Tuhan, yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
    yang utuh. Tubuh adalah materi yang dapat di lihat, di raba, dan di rasa,
    wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Sedangkan, jiwa terdapat di dalam tubuh,
    tetapi tidak seperti tubuh. Jika manusia meninggal, maka tubuhnya akan hancur. Tetapi, jiwanya lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran.


b)     Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan makhluk lainnya. Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya. Karena manusia di lengkapi oleh Tuhan dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Perasaan manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indera. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya :
-       Perasaan Intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
-       Perasaan Estetis, yaitu keindahan
-       Perasaan Etis, yaitu kebaikan
-       Perasaan Diri, yaitu harga diri seseorang karena ada kelebihan
-       Perasaan Sosial, yaitu kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
-      Perasaan Religius, yaitu agama atau kepercayaan
Adanya kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral :
1)     Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
2)  Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungann(ekologi) yang mempunyai kualitas dari martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi.Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bercerita tentang kepribadian bangsa timur, Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling menghormati antar sesama.Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang berbeda. Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat.Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri. Kita tidak bisa selalu mengatakan budaya timur itu lebih baik daripada budaya barat.
Bagan dari psiko-sosiogram :



Dari gambar di atas dapat di jelaskan sebagai berikut :

Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Disebut sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia. Disebut  daerah Sub sadar karena sewaktu-waktu unsur-unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari-hari. Misalnya, sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran-pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya. Misalnya dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.
Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya. Misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai. Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda  itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan, pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.

Kebudayaan

Kebudayaan jika dikaji dar asal kata bahasa sanskerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa lain, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.
Tokoh -tokoh Kebudayaan antara lain :
1.  Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
2.  E.B.Tylor


3.  Selo Sumarjan & Soelaeman Soemardi
4.  Sutan Takdir Alisyahbana
5.  Koentjaraningrat
6.  A.L Krober & C.Kluckhon
7.  C.A.Van Peursen


Unsur- unsur Kebudayaan

7 Unsur Kebudayaan Universal, antara lain :

1.  Sistem Religi (Sistem Kepercayaan);
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan;
3. Sistem Pengetahuan;
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem Ekonomi;
5. Sistem Teknologi dan Peralatan;
6. Bahasa;
7. Kesenian.

Membedakan Kebudayaan dalam Dua Bentuk Wujud
Menurut J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artefact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1.   Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai,  norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2.   Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
3.    Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Wujud Kebudayaan

3 Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya :
1.Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
  Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan
  berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan 
  lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.Kompleks Aktivitas
  Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati
  atau di observasi, dan sering disebut sistem sosial.
3.Wujud sebagai benda
  Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan
  peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.Aktivitas karya 
  manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.
  Kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret bisa juga disebut kebudayaan fisik,
  mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.

Orientasi Nilai Budaya

5 Masalah Pokok Kehidupan Manusia dalam Sistem Nilai Budaya Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanyaVariations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH);
2. Hakekat Karya Manusia (MK);
3. Hakekat Waktu Manusia  (WM);
4. Hakekat Alam manusia (MA);
5. Hakekat Hubungan Manusia (MN).

Perubahan Kebudayaan

Faktor- faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya  suatu unsur kebudayaan baru :
1)   Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2) Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3)  Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru, misal sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4) Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru.
5)  Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya  oleh warga masyarakat yang bersangkutan

Penyebab Terjadinya Gerak atau Perubahan Kebudayaan
• Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
• Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam.
Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan- hubungan, mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintahan dan sebagainya. Pada saat itulah unsur- unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.

Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Hubungan Antara Manusia dan Kebudayaan :
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Contohnya :
Hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa di pisahkan dalam kehidupan ini.Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun.Budaya tercipta dari kegiatan sehari – hari.

Pengertian Dialektis :
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait satu sama lain.Tahap dalam Proses Dialektis, antara lain :
1.     Eksternalisasi, Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
   dunianya.
2.   Obyektifasi, Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
   kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.    Internalisasi, Proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri
   agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang
   dibentuk oleh masyarakat.

SUMBER :

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲