MANUSIA DAN KEGELISAHAN

| Minggu, 19 Januari 2014

Kegelisahan

      Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentran hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, cemas dan tidak sabar. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan ketidak tentraman dan kecemasan baik hati maupun perbuatannya.
Setiap manusia pasti pernah mangalami keadaan gelisah. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik yang berbeda dari biasanya, misalnya duduk termenung sambil memegang kepalanya, wajah murung, malas berbicara, berjalan mondar- mandir dan lain- lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dar kecemasan. Oleh sebab itu dalam kehidupan sehari- hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemahan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kegelisahan atau kecemasan ada kaitannya dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat dikatakan, bahwa seseorang mengalami frustasi disebabkan karena apa yang diinginkannya tidak tercapai.
Sigmund Freud seorang tokoh filsuf sekaligus psikologi yang terkenal akan teori psikoanalisanya berpendapat bahwa kecemasan yang menimpa manusia terdiri atas tiga macam, yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik (syaraf) dan kecemasan moril.
1)   Kecemasan Obyektif, yaitu kecemasan yang berdasarkan pada pengalaman perasaan
   sebagai akibat dari pengamatan atau bahaya dunia luar. Bahaya adalah keadaan
   dimana seseorang merasa terancam dan tidak aman dalam lingkungan sekitarnya. 
   Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin berasal dari sifat 
   pembawaan, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi tajut kalau 
   ia berada dekat dengan benda- benda atau keadaan dari lingkungannya.
2)  Kecemasan Neoritis (syaraf), yaitu kecemasan yang timbul karena pengamatan 
   tentang bahaya dari naruliah. Menurut Sigmund kecemasan ini dibagi lagi
   menjadi tiga: (1) kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan 
   lingkungan, (2) phobia, (3) rasa gugup, gagap dan lain sebagainya.
3)  Kecemasan moril, kecemasan yang disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap 
   pribadi memiliki bermacam- macam amosi, seperti iri, benci, dendam, dengki, 
   marah, gelisah dan cinta.

Beberapa penyebab seseorang mengalami kegelisahan terutama seseorang takut kehilangan akan hak- haknya. ketakutan itu merupakan akibat dari suatu ancaman yang di dapatnya, baik itu ancaman dari luar maupun dari dalam. Penyebab lainnya antara lain sebagai berikut :

1)  Sebab dosa yang diperbuat oleh seorang hamba;
2) Sebab kehilangan atau berkurangnya harta dan persoalan kehidupannya;
3) Karena seseorang dizalimi oleh orang lain baik mengenai harta, keselamatan jiwa, dan pencemaran harga diri atau kehormatannya.

Dalam sebuah kasus perampokan pada X, Maka X pasti akan mengalami kegelisahan, ketidak tenangan akan pengalaman buruk yang telah dia alami. Hal tersebut disebabkan karena bahaya yang dialaminya itu mengancam akan hilangnya hak- hak yang ia miliki, seperti hilangnya hak hidup, hak milik serta hak untuk memperoleh perlindungan. Dalam kasus ini dan beberapa kasus lain, ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi kegelisahan, diantaranya sebagai berikut:
  1)    Dimulai dari diri sendiri, yaitu bersikap tenang. Contoh : ketika tertimpa bencana   banjir, jangan menunjukkan sikap panik, cobalah tenang dan amankan barang-         barang yang menurut kamu penting.
  2) Introspeksi diri, berpikir dengan cermat. Contoh : pada kasus yang sama yaitu       kasus banjir, usahakan berpikir dengan cermat apa yang terjadi jika kegelisahan       terjadi ? jika sudah paham akan dampak negaif yang terjadi maka akan mudah kita   kendalikan kegelisahan yang kita alami.
  3) Berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, percaya bahwa Tuhan Yang Maha       Kuasa, Maha Penyayang, Maha Pengampun dan Maha Adil. Untuk mengatasi         kegelisahan yang paling ampuh adalah memasrahkan diri kepada Tuhan Yang Maha   Esa. Kita harus percaya bahwa Tuhan sudah menjanjikan yang terbaik untuk kita     dan sudah mengatur segalanya.

Keterasingan

      Keterasingan berasal dari kata terasingdengan kata dasar “asing” yang berarti sendiri dan tidak dikenal orang. Sehingga kata terasing ialah seseorang yang tersisihkan atau terpisahkan dari pergaulan. Keterasingan merupakan bagian dalam hidup manusia. seseorang pasti pernah merasakan terasingkan baik dalam kurun waktu yang lama maupun sebentar yang pastinya berbeda satu sama lainnya.
      Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang dapat diterima atau tidaknya dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
      Keterasingan yang dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat misalnya, tidak simpati,tidak mau berurusan, tidak mau mendekati, tidak mempedulikan, memboikot, bahkan mengisolasi seseorang. Orang yang bersikap angkuh, sombong, besar kepala, tidak menghormati orang lain pasti akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci olej masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh nilai-nilai kemanusiaannya apabila bergaul dengan orang angkuh, sombong dan tidak menghormati orang lain. Karena itu ia dibenci orang lain, sehingga membuat ia dalam keterasingkan yang berujung dengan timbulnya perasasn gelisah pada dirinya.

Kesepian

      Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti keadaan dimana seseorang merasa sunyi atau lengang. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam keadaan seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul dan sebagainya. Ia lebih suka hidup sendiri. Kesepian terbagi atas dua macam, yaitu kesepian secara emosional dan kesepian secara sosial.
  1)   Kesepian emosional, yaitu kesepian yang berasal dari tidak adanya hubungan         emosional yang lebih mendalam dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Bahkan   kesepian jenis ini bisa menyerang orang- orang yang memiliki banyak teman sekali     pun. Hal ini disebabkan karena jaringan sosialnya hanya bersifat sementara, banyak   teman namun tak sedikit pun yang bisa mengerti dia dan bisa diajak sharing.
  2) Kesepian sosial, yaitu kesepian yang berasal dari tidak adanya jaringan (network)     sosial. Bahkan pada kasus ini orang yang paling kamu percaya tidak bisa menolong   kamu dari kesepian sosial ini jika kamu tidak punya teman atau kenalan. Rasa       gelisah, bosan, dan tidak punya apa-apa sering menyertai kesepian sosial ini.         Sepertinya agak jarang orang yang mengalami kesepian jenis ini. Kecuali memang     orang yang benar-benar tidak bisa bergaul sehingga tidak memiliki network dalam     lingkungan kehidupannya. Nah, segitu dulu artikel saya mengenai rasa kesepian ini.   Kapan2 kapan akan saya bahas lebih detil mengenai cara mengatasi rasa kesepian.

Ketidakpastian

      Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal- usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi yang membuat pikirannya menjadi kacau. seseorang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang tersebut. Kalau seandainya ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Ada beberapa sebab- sebab seseorang mengalami ketidakpastian, diantaranya adalah sebagai berikut :
1)    Obsesi, yaitu gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh: Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2)  Phobia, yaitu lalah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3)    Kompulasi, ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
Contoh: -Keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang  itu tak bermanfaat baginya, dan andaikan ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania).
-Keinginan minum minuman keras. Orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung.
4)    Histeria, lalah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain
Contoh : Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam. OIjawabnya dan keluarlah ia. Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain. Ibu itu langsung bertanya siapa itu ? ...itu kan bukan Kang Bakri !” semua orang yang ditanya diam. Akhirnya dia berteriak histeris lalu pingsan (film orang-orang laut).
5)    Delusi, yaitu sikap yang menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu :
a.  Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitamya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.
b. Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat Menganggap orang-orang disekitarnya sebagai orang-orang tidak penting. Akhirnya semua orang menjauhi juga.
c.  Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.contoh : Pak Joyo orang kampung pada suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk diminta kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa menjawab, mulutnya gemetar. Akhirnya jaksa tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya.
6)    Halusinasi, Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan perbuatan penderita. (penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri)
7)   Keadaan emosi, Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. lni nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak benafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.
Contoh : Dalam liburan, seperti biasa Samsul pulang ke kampungnya, dan biasa pula setiap pulangnya Samsul bermain ke rumah Nurbaya, bekas pacarnya. Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya ialah untuk mengulang cintanya. Pada saat itu terketahuilah Samsul oleh Datuk Maringgih, suami Nurbaya. Melihat itu Samsul bahkan menghantam si tua bangka itu. Siti Nurbaya menjerit histeris. Jeritan itu terdengar oleh ayah Nurbaya; ayah Nurbaya keluar melihat kejadian itu gemetar, jatuh terus meninggal ( Siti Nurbaya, Marah Rusli )
Dalam mengatasi ketidakpastian, seseorang dapat melakukan usaha- usaha. Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andai kata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.

SUMBER :




       

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲