Komunikasi Dalam Psikologi Manajemen

| Minggu, 04 Oktober 2015


Manajemen sebagai sebuah proses pengaturan yang memiliki berbagai elemen sumber daya yang kompleks, terutama sumber daya manusia yang memiliki akal pikiran serta emosi yang dapat berubah sewaktu – waktu sehingga diperlukan suatu bidang ilmu yang mengerti tentang hal ini untuk mengatasi problematika yang sewaktu – waktu dapat muncul yang dapat mengganggu kinerja dari bagian manajemen bahkan dapat mengganggu produktivitas kinerja organisasi sehingga target dan tujuan tidak dapat tercapai dengan baik.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur sumber daya  yang ada untuk memenuhi kebutuhan.

Setiap manajer pada tingkat yang berbeda berurusan dengan hal-hal yang berbeda pula. Salah satu cara yang menggambarkan perbedaan itu adalah dengan mengelompokkan para manajer sebagai berikut :
· Kelompok Eksekutif, Mereka menangani persoalan-persoalan yang berkaitan dengan posisi perusahaan, kebutuhan pelanggan, dan masyarakat.
· Manajer Menengah, Tugas mereka adalah memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara efektif dan efisien. Setiap unit bekerja secara sinkron untuk mencapai tujuan perusahaan.
· Manajer Supervisi, para supervisor berurusan dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dengan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas melalui pengarahan dan balikan (feedback) yang efektif dan efisien.

Karena setiap manajemen memiliki fungsi dan titik berat masing-masing, ada kemungkinan terjadinya konflik. Misalnya, Manajer Menengah mungkin sekali mendesain suatu sistem atau prosedur baru yang berhasil baik bagi hampir semua karyawan. Contoh lain, para eksekutif mungkin memiliki rencana pemasaran jangka panjang yang menyebabkan para Manajer Menengah harus mengubah sistem operasi. Hal ini dapat menimbulkan pekerjaan dan perhatian ekstra dari para Manajer Menengah. Adakalanya para Manajer Menengah atau supervisor merasa bahwa keputusan yang diambil para eksekutif tidak masuk akal. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi dalam perusahaan akan mempengaruhi semua tingkat manajemen. Kemungkinan dapat terjadi konflik diantara tingkat manajemen. Namun, komunikasi yang terpelihara dengan baik diantara semua tingkat manajemen dalam suatu perusahaan akan dapat mencegah atau menanggulangi konflik yang terjadi.

Komunikasi sangat mempengaruhi proses dalam mengatur dan mengelola tujuan yang akan digapai oleh organisasi. Menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson, komunikasi adalah proses memahami dan berbagai makna.

Pendapat lain dari Donald Byker dan Loren J. Anderson, ia mengatakan bahwa komunikasi adalah berbagai informasi antara dua orang atau lebih.

Secara terminologi, komunikasi adalah proses mengirimkan informasi dan pemahaman dari satu anggota organisasi ke yang lain melalui penggunaan simbol.

Jadi dari berbagai definisi di atas, komunikasi adalah proses pengiriman dan pemahaman berbagai informasi antara dua orang atau lebih; antara orang dengan kelompok / organisasi; antara anggota kelompok dalam satu organisasi; antara anggota organisasi dengan anggota organisasi yang lain melalui penggunaan berbagai makna dan simbol untuk tercapainya tujuan dan target bersama.

Kata kunci dalam komunikasi adalah pesan itu. Dari pesan itulah sebuah proses komunikasi dimulai. Komunikasi terjadi karena ada pesan yang ingin atau harus disampaikan kepada pihak lain.

Hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung  dengan baik disebut dengan komponen komunikasi. Laswell mengemukakan pendapatnya tentang komponen-komponen komunikasi, diantaranya yaitu :
  ü  Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan      kepada pihak lain.
  ü Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu         pihak kepada pihak lain.
  ü Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada                      komunikan. dalam komunikasi antar – pribadi (tatap muka) saluran                  dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
  ü  Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan           dari pihak lain
  ü Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi            pesan   yang disampaikannya.
  ü  Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana                   komunikasi itu akan dijalankan (Protokol)

Dalam proses komunikasi dalam kehidupan organisasi, ada dua dimensi komunikasi, yaitu komunikasi internal dan eksternal

·        Komunikasi internal
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan. Proses komunikasi internal ini bisa berbentuk komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. komunikasi juga dapat dikatakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media massa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
            1.     Komunikasi vertikal, dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi – instruksi, petunjuk – petunjuk, informasi – informasi, dll kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan – laporan, saran – saran, pengaduan – pengaduan.

         2.     Komunikasi horizontal atau lateral, Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.

·        Komunikasi eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik:
     1.     Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.

          2.     Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.

Fungsi Komunikasi
Secara fungsional, komunikasi dilakukan demi ragam kepentingan atau tujuan, utamanya untuk:
1. Menyampaikan informasi (to inform).
2. Mendidik (to educate)
3. Mengibur (to entertaint)
4. Mempengaruhi (to influence).

Alur dan Komponen Komunikasi
Setiap komunikasi memiliki alur dan komponen sebagai berikut:
1. Komunikator/Sender – Pengirim pesan
2. Encoding - Proses penyusunan ide menjadi simbol/pesan
3. Message - Pesan
4. Media/Channel – Saluran
5. Decoding - Proses pemecahan/ penerjemahan simbol-simbol
6. Komunikan/Receiver – Penerima pesan
7. Feed Back - Umpan balik, respon.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      
Sumber :
indryawati.staff.gunadarma.ac.id 
Ramadhan, R. (2012, Desember). PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM SEBUAH ORGANISASI. Dipetik Oktober 30, 2013, dari http://resturamadhandream.blogspot.com/2012/12/pentingnya-komunikasi-dalam-sebuah.html



0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲