PEKERJAAN DAN WAKTU LUANG

| Selasa, 12 Mei 2015

TULISAN 10 (KESEHATAN MENTAL)
NAMA          : MAHARANI
KELAS            : 2PA03
NPM               : 15513216

     §      Nilai-nilai pekerjaan
     Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat         bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan         yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah         perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya                   sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika                 mengerjakan pekerjaan itu.
   Nilai-nilai pekerjaan merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan               tugas pekerjaan.Yang ingin dicapai ialah nilai-nilai pekerjaan yang dianggap penting           oleh individu.Dikatakan selanjutnya bahwa nilai-nilai harus sesuai atau membantu               pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar.Dengan demikian dapat kita simpulkan                 bahwa kepuasan kerja merupakan hasil dari tenaga kerja yang berkaitan dengan                   motivasi kerja. Howell dan Dipboye (1986) memandang kepuasan kerja sebagai hasil           keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai           aspek dari pekerjannya.Dengan kata lain kepuasan kerja mencerminkan sikap tenaga           kerja terhadap pekerjaannya.
    Berikut beberapa teori tentang kepuasan kerja yakni,
          1.       Teori pertentangan, kepuasan/ketidakpuasan terhadap beberapa aspek dari pekerjaan            mencerminkan penimbangan dua nilai :
-   Pertentangan yang dipersepsikan antara apa yang diinginkan seorang individu dengan apa yang ia terima.
-        Pentingnya apa yang diinginkan individu.
          2.    Model dari Kepuasan Bidang/Bagian (Facet Satisfaction), menurut model Lawler                orang akan puas dengan bidang tertentu dari pekerjaan mereka jika jumlah dari                   bidang mereka persepsikan harus mereka terima untuk melaksanakan kerja sama                 dengan jumlah yang mereka persepsikan dari yang secara aktual mereka terima.
         3.      Teori Proses-Bertentangan ,memandang kepuasan kerja dari perspektif yang berbeda           secara mendasar daripada pendekatan yang lain.Menekankan bahwa orang ingin                  mempertahankan suatu keseimbangan emosional. 
              
                Menurut Robbins (1998) ketidakpuasan kerja pada karyawan maupun tenaga kerja dapat diungkapkan dalam 4 cara, yakni sebagai berikut :
        1.      Keluar (exit), Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan meninggalkan                         pekerjaan.Termasuk mencari pekerjaan lain.
       2.      Menyuarakan (voice), Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan melalui usaha aktif dan         konstruktif untuk memperbaiki kondisi,termasuk memberikan saran perbaikan.
      3.   Mengabaikan (Neglect), Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan melalui sikap                     membiarkan keadaan menjadi lebih buruk.Termasuk misalnya sering absen,upaya               berkurang,dan kesalahan yang dibuat makin banyak.
     4.     Kesetiaan (loyalty), Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan menunggu secara         pasif sampai kondisinya menjadi lebih baik.

WAKTU LUANG
Waktu Luang memiliki beberapa pengertian, antara lain:

“Menurut Rabiltuz waktu luang adalah waktu yang tersisa dari pekerjaan yang diharuskan atau sisa waktu belajar atau waktu untuk melaksanakan kewajiban sehari-hari.”

“Menurut Muhammad Adil Khithab berpendapat bahwa waktu luang adalah waktu bebas yang oleh seseorang diisi sesuai dengan kegiatan yang dikehendakinya.“

“Sedangkan menurut negara-negara barat, waktu luang didefinisikan sebagai waktu bebas yang tersisa dari 24 jam setelah dikurangi untuk kegiatan penting sehari-hari termasuk tidur.Orang-orang mengisi waktu tersebut dengan kegiatan santai sesuai keinginannya.”

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa waktu luang adalah waktu bebas yang tersisa dari serangkaian kegiatan kehidupan sehari-hari atau setelah melaksanakan kewajiban dan kepentingan hidup.Waktu luang tersebut bebas diisi dengan kegiatan yang diinginkan dan disukai.
            Banyak faktor yang dicari seseorang dalam menjalani pekerjaannya, diantaranya :
         1.       Mencari uang.
         Hal ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja.                    Untuk mencari nafkah (uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga. Hal            ini juga yang biasa digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan.          Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin              menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang berpindah-pindah kerja untuk mencari              gaji yang lebih tinggi.
         2.     Mencari pengembangan diri
        Adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja             karena mereka ingin mencari pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan               mencari pekerjaan dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka disana.                     Pekerjaan dengan jenjang karir bagus dimana berarti ada peluang pengembangan diri         selalu menjadi incaran. Pertimbangan yang lain adalah korelasi pekerjaan dengan                 bidang keilmuan dan minat mereka. Keseusaian ini akan mempermudah dalam                   pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
        3.      Mencari teman/sarana bersosialisasi
        Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu             bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat                     mereka untuk bersosialisasi. Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah           lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan                 kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu                       perkerjaan.
        4.     Mencari kebanggaan/kehormatan diri
        Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan             diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat                   dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain. Pada beberapa orang,                         kehormatan diri juga bergantung  dari  jenis pekerjaan, tempat kerja  dan nama                  perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja sebagai pegawai           kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja di perusahaan top.
       5.      Sebagai sarana beribadah
       Hal ini saya yakini ada dan dimiliki orang, walau mungkin jarang terpikirkan sebagai            hal yang dicari dalam bekerja. Sebagai orang yang beriman memang seharusnya setiap        tindakan kita di dunia harus dimaknai sebagai ibadah. Namun kesadaran yang                      berbeda-beda membuat pemaknaan yang berbeda bagi tiap orang orang. Kerja yang          terbaik, menurut saya, adalah pekerjaan yang memberi peluang paling besar bagi kita          untuk beribadah. Baik lewat proses pekerjaan itu sendiri, lewat pergaulan di tempat              kerja, atau lewat hasil kerjanya.

FUNGSI PSIKOLOGI DALAM PEKERJAAN
Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekerjaan untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya (Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi kebutuhan psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan mencapai sesuatu yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang jelas. Contohnya, seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh pekerjaan mereka.kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan (Morgan,1972)

            Dalam prosen memilih pekerjaan ada beberapa fase-fase identitas pekerjaan yaitu, seseorang cenderung mengidentifikasi dengan apa yang mereka lakukan. Bagaimana seiring kalian mendengar seseorang memperkenalakan dirinya dengan berkata “saya bekerja untuk IBM” atau “ saya seorang suster”. Studs Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan,pekerjaan mekanis yang sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain pihak, mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka, biasanya sebagai hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan.

Hubungan antara karakteristik pribadi dan karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yg cocok, yakni
     1.       Karakteristik pribadi
Sebuah awal yang bagus adalah memilih ketertarikan apa yang kamu punya pada diri sendiri dan kemampuan. Kalian adalah sebuah gabungan unik dari sifat pribadi,ketertarikan,keahlian dan harga. Semakin baik yang kalian dapat ketahui mengenai diri kalian sendiri maka lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.
Apa yang paling membuat anda tertarik. data atau sesuatu? pelajaran apa yang paling anda sukai di sekolah? Kegiatan Ekstrakurikuler apa yang anda sukai? Bagaimana dengan kerja paruh waktu? Coba temukan mengenai apa pekerjaan tersebut yang membuat mereka tertarik kepada anda. Apakah itu kegiatanya sendiri? Atau orang-orang didalamnya?
Bagaimana dengan kemampuan anda? Apa pekerjaan terbaik yang anda bisa lakukan?yang paling anda kuasai? tidak peduli berapa banyak kemampuan yang anda miliki. Penting untuk menyadari bahwa masing-masing dari kita berkualitas untuk banyak kedudukan yang berbeda.tidak hanya satu. Seperti olahraga athletic termasuk terbatas untuk sejumlah orang yang memiliki otot dan keahlian. Jadi kebanyakan pekerjaan memerlukan hanya beberapa keahlian spesifik atau karakteristik. Rahasianya terletak pada menemukan jenis pekerjaan yang memerlukan kekuatan tertentu yang anda miliki.
Untuk memperluas kedua ketertarikan dan bakat kalian akan berubah dengan pengalaman dan waktu. Penelitian sudah menunjukkan kategori ketertarikan yang luas, seperti pada bidang obat-obatan. teknik atau bisnis, tetap stabil dari para remaja.(Campbell,1971). Jika kalian menyukai sesuatu pada saat anda belasan dan awal 20, kesempatan yang sama akan kalian sukai pada tahun-tahun selanjutnya.
     2.     karakteristik pekerjaan
Sekali anda memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian siap untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda. Dengan lebih dari 20.000 pekerjaan yang berbeda untuk dipilih,ini bukanlah tugas mudah. Untungnyam ada sumber buku untuk membati pencarian tersebut. Seperti yang banyak digunakan Dictionary of Occupational (DOT) dan Occupational Outlook Hand-book. Kedua buku direvisi secara teratur oleh pemerintah percetakan. Sebagai tambahan, berbagai macam pekerjaan sudah teratur pada dasar keluarga ataukelompok dari pekerjaan yang terkait. Masing-masing kelompok menunjukan tokoh 9-1 berisi ratusan pekerjaan yang terdekat. Contohnya, bidang kesehatan termasuk sejumlah besar pekerja kesehatan-dokter,perawat,apoteker, dokter gigi,kebersihan gigi,hanya untuk beberapa nama. Ini sering membantu memilih 2 dari 3 pekerjaan kelompok yang kalian paling tertarikm dan mulai menelusuri beberapa pekerjaan spesifik pada kelompoknya.
Sebuah perangkat yang membantu untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok untuk kamu adalah John Holland’s Self Directied Search For Vocational Planning. Yang mana dapat dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari kenyataan bahwa manusia di bidang pekerjaan yang samasering memiliki sifat yang mirip,ketertarikan dan kebiasaan dalam melakukan sesuatu. Holland (1973) menggambarkan 6 dari jenis kepribadian bersama dengan lingkungan kerja mereka yang baik. Setelah mencocokan sejumlah kegiatan,ketertarikan dan perkiraan kemampuan anda sendiri, kalian menjumblahkan item untuk menemukan 3 jenis kepribadian yang paling menyerupai.kemudian pada pekerjaan yang terpisah penemu buklet, kalian mencocokan berbagai jenis kepribadian digabungkan dengan beberapa pekerjaan yang cocok. O’connel dan Sedlacek (1972) sudah menemukan Self-Directed search lebih handal dan sedikit membantu untuk perencanaan ketertarikan jurusan.
      3.      Menjelaskan tentang kepuasan kerja Dan penyesuaian diri dalam pekerjaan
Banyak karyawan yang tidak mampu mencapai kepuasan dalam bekerja, hal ini disebabkan karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri di lingkungan kerjanya. Kemampuan penyesuaian diri individu terhadap pekerjaannya diindikasikan oleh kepuasan dan kesuksesan.
Terdapat beberapa pengalaman di tempat kerja bahwa karyawan keluar atau mengundurkan diri dari pekerjaannya karena merasa tidak diterima oleh rekan kerjanya, tidak cocok dengan atasan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan kerjanya. Dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki masalah dalam penyesuaian diri yaitu kemampuan seseorang dalam mereaksi rangsangan dari dalam dirinya sendiri maupun situasi yang berasal dari luar atau lingkungannya.
Seorang karyawan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan rekan kerja, atasan dan kondisi serta lingkungan kerjanya dapat berdampak pada pekerjaan yang dilakukan. Hal ini akan membuat karyawan merasa bahwa pekerjaan yang dihadapinya tidak menyenangkan dan tidak memberikan kepuasan kerja. dapat diketahui bahwa seorang karyawan perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri, supaya dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya sehingga kepuasan kerja juga dapat lebih dirasakan. Untuk itu diperlukan kerjasama dari masing-masing karyawan, atasan dan konselor perusahaan serta manajemen perusahaan untuk menciptakan situasi dan kondisi serta lingkungan kerja yang nyaman.

SUMBER :

Ashar Suyoto Munandar, Psikologi Industri dan Organisasi,Jakarta 2008



0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲