TULISAN
10 (KESEHATAN MENTAL)
NAMA : MAHARANI
KELAS : 2PA03
NPM : 15513216
§ Nilai-nilai
pekerjaan
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita
kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap
pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami
bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa
pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan
ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
Nilai-nilai pekerjaan merupakan tujuan yang ingin dicapai
dalam melakukan tugas pekerjaan.Yang ingin dicapai ialah nilai-nilai pekerjaan
yang dianggap penting oleh individu.Dikatakan selanjutnya bahwa nilai-nilai
harus sesuai atau membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar.Dengan demikian
dapat kita simpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan hasil dari tenaga kerja
yang berkaitan dengan motivasi kerja. Howell dan Dipboye (1986) memandang
kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak
sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjannya.Dengan kata lain
kepuasan kerja mencerminkan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya.
Berikut
beberapa teori tentang kepuasan kerja yakni,
1.
Teori pertentangan, kepuasan/ketidakpuasan
terhadap beberapa aspek dari pekerjaan mencerminkan penimbangan dua nilai :
- Pertentangan yang dipersepsikan antara apa yang
diinginkan seorang individu dengan apa yang ia terima.
-
Pentingnya apa yang diinginkan individu.
2. Model dari Kepuasan Bidang/Bagian (Facet
Satisfaction), menurut model Lawler orang akan puas dengan bidang tertentu dari pekerjaan mereka jika jumlah dari bidang mereka persepsikan harus mereka terima untuk melaksanakan kerja sama dengan jumlah yang mereka persepsikan dari yang secara aktual mereka terima.
3.
Teori Proses-Bertentangan ,memandang kepuasan
kerja dari perspektif yang berbeda secara mendasar daripada pendekatan yang
lain.Menekankan bahwa orang ingin mempertahankan suatu keseimbangan
emosional.
Menurut
Robbins (1998) ketidakpuasan kerja
pada karyawan maupun tenaga kerja dapat diungkapkan dalam 4 cara, yakni sebagai
berikut :
1. Keluar (exit), Ketidakpuasan kerja yang
diungkapkan dengan meninggalkan pekerjaan.Termasuk mencari pekerjaan lain.
2. Menyuarakan (voice), Ketidakpuasan kerja yang
diungkapkan melalui usaha aktif dan konstruktif untuk memperbaiki
kondisi,termasuk memberikan saran perbaikan.
3. Mengabaikan (Neglect), Ketidakpuasan kerja yang
diungkapkan melalui sikap membiarkan keadaan menjadi lebih buruk.Termasuk
misalnya sering absen,upaya berkurang,dan kesalahan yang dibuat makin banyak.
4.
Kesetiaan (loyalty), Ketidakpuasan kerja yang
diungkapkan dengan menunggu secara pasif sampai kondisinya menjadi lebih baik.
WAKTU
LUANG
Waktu
Luang memiliki beberapa pengertian, antara lain:
“Menurut
Rabiltuz waktu luang adalah waktu
yang tersisa dari pekerjaan yang diharuskan atau sisa waktu belajar atau waktu
untuk melaksanakan kewajiban sehari-hari.”
“Menurut Muhammad Adil Khithab berpendapat bahwa waktu luang adalah waktu bebas yang oleh seseorang diisi sesuai dengan kegiatan yang dikehendakinya.“
“Sedangkan menurut negara-negara barat, waktu luang didefinisikan sebagai waktu bebas yang tersisa dari 24 jam setelah dikurangi untuk kegiatan penting sehari-hari termasuk tidur.Orang-orang mengisi waktu tersebut dengan kegiatan santai sesuai keinginannya.”
“Menurut Muhammad Adil Khithab berpendapat bahwa waktu luang adalah waktu bebas yang oleh seseorang diisi sesuai dengan kegiatan yang dikehendakinya.“
“Sedangkan menurut negara-negara barat, waktu luang didefinisikan sebagai waktu bebas yang tersisa dari 24 jam setelah dikurangi untuk kegiatan penting sehari-hari termasuk tidur.Orang-orang mengisi waktu tersebut dengan kegiatan santai sesuai keinginannya.”
Dari
definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa waktu luang adalah waktu bebas
yang tersisa dari serangkaian kegiatan kehidupan sehari-hari atau setelah
melaksanakan kewajiban dan kepentingan hidup.Waktu luang tersebut bebas diisi
dengan kegiatan yang diinginkan dan disukai.
Banyak
faktor yang dicari seseorang dalam menjalani pekerjaannya, diantaranya :
1.
Mencari uang.
Hal ini
adalah hal yang paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja. Untuk mencari nafkah (uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga. Hal ini
juga yang biasa digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
2.
Mencari pengembangan diri
Adalah
tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena
mereka ingin mencari pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan mencari pekerjaan dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka disana. Pekerjaan
dengan jenjang karir bagus dimana berarti ada peluang pengembangan diri selalu
menjadi incaran. Pertimbangan yang lain adalah korelasi pekerjaan dengan bidang
keilmuan dan minat mereka. Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu
bentuk pengembangan diri mereka.
3.
Mencari teman/sarana bersosialisasi
Manusia
adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka
untuk bersosialisasi. Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu perkerjaan.
4.
Mencari kebanggaan/kehormatan diri
Hal
lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain. Pada beberapa orang, kehormatan diri juga bergantung dari jenis pekerjaan, tempat
kerja dan nama perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan
bekerja sebagai pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja
di perusahaan top.
5.
Sebagai sarana beribadah
Hal ini
saya yakini ada dan dimiliki orang, walau mungkin jarang terpikirkan
sebagai hal yang dicari dalam bekerja. Sebagai orang yang beriman memang
seharusnya setiap tindakan kita di dunia harus dimaknai sebagai ibadah. Namun
kesadaran yang berbeda-beda membuat pemaknaan yang berbeda bagi tiap orang
orang. Kerja yang terbaik, menurut saya, adalah pekerjaan yang memberi peluang
paling besar bagi kita untuk beribadah. Baik lewat proses pekerjaan itu
sendiri, lewat pergaulan di tempat kerja, atau lewat hasil kerjanya.
FUNGSI PSIKOLOGI DALAM PEKERJAAN
Meskipun
apa kata orang tentang memiliki pekerjaan untuk hidup. Itu mungkin jelas
sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei
membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka
memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya
(Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi kebutuhan
psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang membutuhkan
perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan mencapai sesuatu
yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin pindah ke pekerjaan
yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang jelas. Contohnya,
seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk
bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan
banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh
pekerjaan mereka.kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan
(Morgan,1972)
Dalam prosen memilih pekerjaan ada
beberapa fase-fase identitas pekerjaan
yaitu, seseorang cenderung mengidentifikasi dengan apa yang mereka lakukan.
Bagaimana seiring kalian mendengar seseorang memperkenalakan dirinya dengan
berkata “saya bekerja untuk IBM” atau “ saya seorang suster”. Studs Tarket
(1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan,pekerjaan mekanis yang
sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain pihak,
mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau profesi
yang menunjukan tujuan hidup mereka, biasanya sebagai hasil dari pekerjaan yang
mereka lakukan.
Hubungan antara karakteristik
pribadi dan karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yg cocok, yakni
1.
Karakteristik pribadi
Sebuah awal yang bagus adalah memilih ketertarikan apa yang
kamu punya pada diri sendiri dan kemampuan. Kalian adalah sebuah gabungan unik
dari sifat pribadi,ketertarikan,keahlian dan harga. Semakin baik yang kalian
dapat ketahui mengenai diri kalian sendiri maka lebih bijaksana dalam mengambil
keputusan.
Apa
yang paling membuat anda tertarik. data atau sesuatu? pelajaran apa yang paling
anda sukai di sekolah? Kegiatan Ekstrakurikuler apa yang anda sukai? Bagaimana
dengan kerja paruh waktu? Coba temukan mengenai apa pekerjaan tersebut yang
membuat mereka tertarik kepada anda. Apakah itu kegiatanya sendiri? Atau
orang-orang didalamnya?
Bagaimana dengan kemampuan anda? Apa pekerjaan terbaik yang
anda bisa lakukan?yang paling anda kuasai? tidak peduli berapa banyak kemampuan
yang anda miliki. Penting untuk menyadari bahwa masing-masing dari kita
berkualitas untuk banyak kedudukan yang berbeda.tidak hanya satu. Seperti
olahraga athletic termasuk terbatas untuk sejumlah orang yang memiliki otot dan
keahlian. Jadi kebanyakan pekerjaan memerlukan hanya beberapa keahlian spesifik
atau karakteristik. Rahasianya terletak pada menemukan jenis pekerjaan yang
memerlukan kekuatan tertentu yang anda miliki.
Untuk
memperluas kedua ketertarikan dan bakat kalian akan berubah dengan pengalaman
dan waktu. Penelitian sudah menunjukkan kategori ketertarikan yang luas,
seperti pada bidang obat-obatan. teknik atau bisnis, tetap stabil dari para
remaja.(Campbell,1971). Jika kalian menyukai sesuatu pada saat anda belasan dan
awal 20, kesempatan yang sama akan kalian sukai pada tahun-tahun selanjutnya.
2.
karakteristik pekerjaan
Sekali anda memulai menjelajahi ketertarikan anda
sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian siap untuk mencari pekerjaan yang cocok
dengan karakteristik pribadi anda. Dengan lebih dari 20.000 pekerjaan yang
berbeda untuk dipilih,ini bukanlah tugas mudah. Untungnyam ada sumber buku
untuk membati pencarian tersebut. Seperti yang banyak digunakan Dictionary of
Occupational (DOT) dan Occupational Outlook Hand-book. Kedua buku direvisi
secara teratur oleh pemerintah percetakan. Sebagai tambahan, berbagai macam
pekerjaan sudah teratur pada dasar keluarga ataukelompok dari pekerjaan yang
terkait. Masing-masing kelompok menunjukan tokoh 9-1 berisi ratusan pekerjaan
yang terdekat. Contohnya, bidang kesehatan termasuk sejumlah besar pekerja
kesehatan-dokter,perawat,apoteker, dokter gigi,kebersihan gigi,hanya untuk
beberapa nama. Ini sering membantu memilih 2 dari 3 pekerjaan kelompok yang
kalian paling tertarikm dan mulai menelusuri beberapa pekerjaan spesifik pada
kelompoknya.
Sebuah perangkat yang membantu untuk menemukan pekerjaan
yang paling cocok untuk kamu adalah John Holland’s Self Directied Search For
Vocational Planning. Yang mana dapat dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari
kenyataan bahwa manusia di bidang pekerjaan yang samasering memiliki sifat yang
mirip,ketertarikan dan kebiasaan dalam melakukan sesuatu. Holland (1973)
menggambarkan 6 dari jenis kepribadian bersama dengan lingkungan kerja mereka
yang baik. Setelah mencocokan sejumlah kegiatan,ketertarikan dan perkiraan
kemampuan anda sendiri, kalian menjumblahkan item untuk menemukan 3 jenis
kepribadian yang paling menyerupai.kemudian pada pekerjaan yang terpisah penemu
buklet, kalian mencocokan berbagai jenis kepribadian digabungkan dengan
beberapa pekerjaan yang cocok. O’connel dan Sedlacek (1972) sudah menemukan
Self-Directed search lebih handal dan sedikit membantu untuk perencanaan
ketertarikan jurusan.
3.
Menjelaskan tentang kepuasan kerja Dan
penyesuaian diri dalam pekerjaan
Banyak karyawan yang tidak mampu mencapai kepuasan dalam
bekerja, hal ini disebabkan karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri
di lingkungan kerjanya. Kemampuan penyesuaian diri individu terhadap
pekerjaannya diindikasikan oleh kepuasan dan kesuksesan.
Terdapat beberapa pengalaman di tempat kerja bahwa karyawan
keluar atau mengundurkan diri dari pekerjaannya karena merasa tidak diterima
oleh rekan kerjanya, tidak cocok dengan atasan tidak sesuai dengan situasi dan
kondisi lingkungan kerjanya. Dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki masalah
dalam penyesuaian diri yaitu kemampuan seseorang dalam mereaksi rangsangan dari
dalam dirinya sendiri maupun situasi yang berasal dari luar atau lingkungannya.
Seorang karyawan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan
rekan kerja, atasan dan kondisi serta lingkungan kerjanya dapat berdampak pada
pekerjaan yang dilakukan. Hal ini akan membuat karyawan merasa bahwa pekerjaan
yang dihadapinya tidak menyenangkan dan tidak memberikan kepuasan kerja. dapat
diketahui bahwa seorang karyawan perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan
diri, supaya dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya
sehingga kepuasan kerja juga dapat lebih dirasakan. Untuk itu diperlukan
kerjasama dari masing-masing karyawan, atasan dan konselor perusahaan serta
manajemen perusahaan untuk menciptakan situasi dan kondisi serta lingkungan
kerja yang nyaman.
SUMBER
:
Ashar
Suyoto Munandar, Psikologi Industri dan Organisasi,Jakarta 2008
0 komentar:
Posting Komentar