Sigmund Freud
Terapi Psikoanalisis
Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan
lingkungannya. Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa
Yunanai Kuno : “ψυχή” (Psychē yang berarti jiwa) dan “-λογία”
(-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi
dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Kepribadian adalah
keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan
individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat
yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Psikoanalisis adalah
gerakan yang mempopulerkan teori bahwa motif tidak sadar mengendalikan sebagian
besar perilaku. Freud tertarik pada hipnotis dan penggunaannya untuk membantu
penderita penyakit mental. Ia kemudian meninggalkan hipnotis untuk asosiasi
bebas dan analisis mimpi guna mengembangkan sesuatu yang kini dikenal sebagai
“obat dengan berbicara”. Hal-hal seperti ini menjadi unsur inti Psikoanalisis.
Sebagai aliran psikologi, psikoanalisis banyak berbicara mengenai kepribadian,
khususnya dari segi struktur, dinamika, dan perkembangannya.
Jadi, Psikologi Kepribadian Psikoanalisis adalah bidang studi
psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi
perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari
perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri
dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Yang dipengaruhi oleh bawah
alam sadar, sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak
disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan
yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan
menuntut untuk dipuaskan.
Psikoanalisis adalah
cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan
para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.
Sigmund Freud sendiri dilahirkan di Moravia pada
tanggal 6 Mei 1856 dan
meninggal di London pada
tanggal 23 September 1939. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan
dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan
"psikoanalisis" Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud
dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri,
mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru
untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav
Jung dan Alfred Adler,
yang menciptakan nama "psikologi analitis" (bahasa
Inggris: analitycal psychology) dan "psikologi individual" (bahasa
Inggris: individual psychology) bagi ajaran masing-masing.
Terapi psikoanalisa adalah
teknik pengobatan yang dilakukan oleh terapis dengan cara menggali permasalahan
dan pengalaman yang direpresnya selama masa kecil serta memunculkan
dorongan-dorongan yang tidak disadarinya selama ini. Teknik ini menekankan
menggali seluruh informasi permasalahan dan menganalisis setiap kata-kata yang
diungkapkan oleh klien. Didalam terapi psikoanalisa ini sangat dibutuhkan sifat
dari terapeutik, maksudnya adalah adanya hubungan interpersonal dan kerja sama
yang professional antara terapis dan klien, terapis harus bisa menjaga hubungan
ini agar klien dapat merasakan kenyamanan, ketenangan dan bisa rileks
menceritakan permasalahan serta tujuannya untuk menemui terapis. Lamanya waktu
yang diguakan dalam terapi ini tidak dapat diperkirakan, biasanya antara 3-4
tahun. Selama proses terapi berlangsung terjasi hubungan antara terapis dengan
pasien/klien. Adapun istilah lain dari hubungan antara terapis dan klien
disebut sebagai
a. Transferensi, yaitu
terapi menjadi penggani orang lain yang berpengaruh dalam kehidupan klien.
Transferensi ini terbagi lagi menjadi dua yaitu (1) transferensi positif; dan
(2) Transferensi negatif.
b. Kontratransferensi,
yaitu terapis mengembangkan pandangan yang
tidak selaras yang berasal dari konflik-konflik sendiri.
c. Ikatan
terapeutik, yaitu hubungan antara dua orang dewasa yang
saling bekerjasama dalam bentuk dimana keduanya saling mempersiapkan diri untuk
menggali masalah klien, membangun kepercayaan yang saling menguntungkan serta
bekerjasama dalam menghilangkan gejala atau mencapai tujuan kesembuhan.
Dalam
hal ini terapi psikoanalisis memiliki tiga penerapan :
1. Suatu metoda penelitian dari
pikiran.
2. Suatu ilmu pengetahuan
sistematis mengenai perilaku manusia.
3. Suatu metoda
perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Dalam
cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang
mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan
manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut
"psikoanalitis" berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga
beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan ide-ide
Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu aliran
terbesar dalam psikologi. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga
merujuk pada metoda penelitian terhadap perkembangan anak.
Sumbangan
utama psikoanalisis diantaranya (1) kehidupan mental individu menjadi bisa
dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada perbedaan
penderitaan manusia; (2) tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor
tak sadar; (3) perkembangan pada masa dini memiliki pengaruh yang kuat terhadap
kepribadian dimasa dewasa; (4) teori psikoanalisis menyediakna kerangka kerja
yang berharga untuk memahami cara-cara yang digunakan oleh individu dalam
mengatasi kecemasan; (5) terapi psikoanalisis telah memberikan cara-cara
mencari keterangan dari ketidaksadaran melalui analisis atau mimpi-mimpi.
Konsep-konsep
utama dalam terapi psikoanalisis, yaitu:
1.
Struktur kepribadian, menurut freud kepribadian
terdiri dari tiga elemen, yaitu:
a. Id, didorong oleh prinsip kesenangan untuk
kepuasan segala keinginan dan kebutuhan. Misal: lapar, haus. Id merupakan
satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir dan merupakan sumber
segala energi psikis, sehingga merupakan komponen utama kepribadian.
b. Ego, komponen kepribadian yang bertanggung jawab
untuk menangani dengan realitas. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas yang
berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara yang realistis dan sosial
yang sesuai
c.
Superego, berperan sebagai penilai.
2. Pandangan tentang sifat manusia, freud
berpandangan mengenai sifat manusia bahwa pada dasarnya manusia itu memiliki
sifat pesimistik, deterministic, mekanistik dan reduksionistik
3. Kesadaran dan ketidaksadaran, konsep
ketidaksadaran diantaranya: (1) mimpi-mimpi (merupakan representative simbolik
dari kebutuhan-kebutuhan, hasrat-hasrat konflik; (2) salah ucap/lupa (terhadap
nama yang dikenal); (3) sugesti pascahipnostik; (4) bahan-bahan yang berasal
dari teknik-teknik asosiasi bebas; (5) bahan-bahan yang berasal dari teknik
proyektif.
4. Kecemasan, suatu keadaan yan gmemotivasi kita
untuk berbuat sesuatu. Fungsinya sebagai pengingat atas adanya ancaman bahaya.
Kecemasan terbagi atas 3 macam, yaitu:
a.
Kecemasan realistic
b.
Kecemasan neurotic, dan
c.
Kecemasan moral
Terapi
psikoanalisis bertujuan untuk membentuk kembali struktur karakter individu
dengan cara membuat kesadaran yan gtak disadari didalam diri klien serta terapi
ini hanya fokus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak.
Kekuatan dan kelemahan dari terapi psikoanalisa, diantaranya sebagai berikut:
KEKUATAN
- Memberikan suatu kerangka konseptual untuk
melihat tingkah laku serta untuk memahami sumber-sumber dan fungsi-fungsi
simtomalogi yang tampil sekarang
- Dapat digunakan untuk memehami pertahanan ego
sebagai reaksi-reaksi terhadap kecemasan.
-
Terapi ini memiliki dasar teori yang kuat. ·
Dengan terapi ini terapis bisa lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena
prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pengalaman masa lalu pada diri
klien.
-
Terapi ini bisa membuat klien mengetahui masalah
apa yang selama ini tidak disadarinya.
KELEMAHAN
- Cost-Effectiveness,
kenapa? Karena membutuhkan biaya, waktu dan berbagai hak yang tidak sedikit. Memang
bagi sebagian orang dengan latar belakang sosio-budaya dan sosio-ekonomi
tertentu hal ini bukan menjadi masalah.
-
Time-Dateness,
karena dalam terapi ini membutuhkan waktu yang sukup panjang.
- Elitisme,
terapi psikoanalisis tidak dapat diaplikasikan untuk orang dengan kelas ekonomi
bawah dan sistem terapi memiliki batasan-batasan yang sempit
- Memerlukan keterampilan yang sangat khusus,
tidak semua ahli terapi mendalami sehingga yang mampu menggunakan perdekatan
ini terbatas.
REFERENSI
Sujanto, Agus, Lubis, Halem, Hadi, Taufik. 2006. Psikologi
Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
Bertens, K. (2006). Psikoanalisis Sigmund Freud.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
D.Gunarsa, Prof.DR.Singgih. (1992). Konseling dan
Psikoterapi. Gunung Mulia: Jakarta.
Indryawati.staff.gunadarma.ac.id